.................................................................

.................................................................

Kamis, 03 Maret 2016

Fan Fiction BaekYeon - By Myself [chapter 4]



CHAPTER 4

ByMy Self!!!”
Title                 : By My Self
Author             : Jung Rae Ah (Ayu P.)
Main Cast        : Kim TaeYeon, Byun BaekHyun
Length             : Multi Chapter
Rating             : Teen
Genre              : fantasy, hurt, friendship, mystery, a little comedy, etc.
Back Song :
*Sesuai selera, tapi author saranin muter lagunya Exo-Growl-Don’t Go*
Disclaimer :
*This FF is Mine
*Cast belong to God and their parents
*Ayupuspitaningrum129.blogspot.com
A/N : Awas Typo Campur Aduk, Maaf Kalau Kurang Seru. ^_^
2016©Jung Rae Ah(Ayu P.)
...
...
---Happy Reading---
Hope You Enjoy It
...

                “KAMANHAE!!! BaekHyun-ah... ini bukan saatnya untuk beranekdot. Kita semua terkena tipu daya makhluk itu, Yeolli. Lihatlah! Aku memendamnya sedari tadi. Apa tidak ada dari kalian yang mengerti dengaku?” TaeYeon menderu kesal. Nafasnya keluar masuk lewat lubang hidungnya seperti laser udara. (?)
                “Gwenchana?” Chanyeol mencoba meminta maaf kepada TaeYeon.
                “Dasar tidak peka!” TaeYeon menjerit kesakitan. Dadanya seolah sesak melihat teman yang dibawanya kemari seperti orang bodoh.
                “Aku mohon....apa kalian sudah lupa tujuan kita kesini? Mengapa masih bertanya-tanya seperti itu? jelas-jelas aku sedang tidak baik kali ini!” Bentak TaeYeon seolah menciptakan badai tornado yang mengalun marah kepada mereka.
                “Sudahlah...Sepertinya TaeYeon sedang PMS.” Bisik Luhan di dekat telinga Chanyeol.

....

                #Sehun Moments with  Sant in Exo Planet.
                Dibalik kegelisahan rombongan pejuang Sant di Alam bayangan kebalikan manusia, Sehun dan Sant sangat merindukan wajah-wajah konyol para sahabatnya itu.
                “Apa kau tak thedih, Thant?” SeHun memutar reklame yang menceritakan sebuah kisah kenangan terindah selama hidupnya. Sant yang sekarat hanya bisa mengangguk melas.
                SeHun berdecak lidah, “Maafkan aku thant! Aku memang kejam. Aku tidak bitha mencari alternatif yang baik untuk kita themua. Mari kita menyuthun dunia kita thebaik-baiknya!”
                Perpustakaan yang dingin itu mulai menyejukkan hati kedua makhluk itu.
                “Cepatlah kembali! Neomu-neomu bogothipeoyo....” SeHun menangis badai bersama  Sant.
....
                Selama petualangan pejuang Sant berakhir di Alam Bayangan Kebalikan Manusia, Mereka belum menemukan apapun. Dengan bersedih hati, mereka harus menanggung malu setelah ditipu oleh kembarannya Chanyeol.
                “Kurasa ini salahmu!” Kai menodongkan telunjuknya ke arah Chanyeol.
                “Apa maksudmu?” Chanyeol mengelak.
                “Ne.... Begitu kau sekarang? sudah lupa ya? Baru saja kita ditipu oleh kembaranmu dan sekarang kita tersesat di sebuah tempat yang tak akan pernah bisa kita keluar dari sini karena sihir kita tidak akan berfungsi. Dan sekarang, kembaranmu itu melarikan diri semudah itu. Berlari sambil melambaikan jemari tangannya yang lentik itu?”
                “Aku tidak bermaksud seperti itu. siapa suruh juga kalian mengikutiku? Apa perlu aku menyebut kalian penguntit? Peniru gayaku?” Chanyeol mulai meledak.
                “Aku kira kita semua salah... kita terlalu percaya dengan akhluk asing. Benar kata TaeYeon, teori BaekHyun itu salah. Aku tau, BaekHyun, kau pernah menciptakan teori atom, tetapi ini bukan kimia sperti apa yang kau pikirkan. Aku juga salah, begitu mudahnya percaya.” LuHan mencoba memberi evaluasi.
                “Lebih baik, kita berfikir keras untuk keluar dari sini lalu membuat hipotesa mengenai letak blackpearl yang kita cari.” BaekHyun menengahi perkataan LuHan.
                “Aku tahu.” TaeYeon berpendapat.
                “Setelah lama aku berfikir, aku mendapat pencerahan tetang apa yang harus kita lakukan. Kalian bisa saja mengerahkan jiwaku untuk membuka pintu dunia selanjutnya. Tapi ingat! Jangan udah percaya dengan siapapun. Kita berada dalam dunia acak yang tak kita mengerti. Ibarat sebuah puzzle, kita harus bisa meyusun puzzle ini sesuai tempatnya. Masalah tertipu atau makan bakso dari orang gila seperti tadi bukanlah hal yang berlebihan, bukan? Kita terlalu mencari kesalahan teman kita sendiri. Disini, tempat kita merangkai cinta. Maka, perhatikan cinta itu dengan saksama. Kita bisa membuat cinta yang lebih indah.” TaeYeon mengutarakan hal ini sambil menahan air mata.
                “Jangan Nuna... siapa yang akan menjadi moderator saat kita terkekang?” Kai menitikkan air matanya.
                “Jangan memanggilku nuna. O,ya...kan ada LuHan. Dia lebih bijaksana dariku, hanya saja dia mudah berlarut-larut dengan situasi negatif. Jadi, tinggalkan saja aku. Selamatkan Sant!” TaeYeon membakar kayu semangat yang lama berdiam di dalam hati teman-temannya.
                “TaeYeon, sebelum kita pergi. Aku ingin membuat pengakuan disini.” BaekHyun menarik nafas panjang.
                “Inilah pengakuanku, aku mencitaimu. Maafkan aku telah membuatmu tersiksa dengan kata-kataku.”Lapisan udara yang membungkus mereka, memanas seketika. Bulu kuduk LuHan, Chanyeol, dan Kai berdiri kertika mendengar perkataan sok puitis di malam yang kelam ini.
                “BaekHyun-ah, jangan menungguku seolah kau tak punya pilihan lain.”
                Hati BaekHyun terbakar. Memarnya terasa hingga di ujung  otaknya. Untuk mengalihkan suasana, TaeYeon segera melepaskan energi terdalamnya untuk membuat sebuah pintu masuk dunia lain.
                “Palliga! Dan cepatlah kembali. Aku menanti kalian disini.” taeYeon mengutarakan perasaannya dengan penuh harap.
                “Aku akan kembali untukmu. Bertahanlah!” BaekHyun menyeringai untuk menghilangkan rasa sedih yang dibuatnya untuk TaeYeon. TaeYeon memberikan senyuman cerah untuk masa depan yang cerah. (?)
                Kemudian masuklah mereka ke dalam pintu menuju dunia lain yang asing.
...
                “Huuuwaaa........” Chanyeol berteriak kencang setalah keluar dair pintu anti materi yang membuatnya seolah berada dalam gravitasi yang melintas dalam waktu.
                “Apa kau baik-baik saja? Nugu seyo” Seorang gadis cantik membelai lembut pipi mulus Chanyeol.
                “Whaaa.... Neo! Nuguya?” Chanyeol terkejut akan tingkah aneh gadis itu.
                “Ah... Mianhae....cinderella imnida.” Gadis itu sungguh membuatnya Chanyeol membeku.
                “Oh! Naneun Chanyeol! Chanyeol imnida! Kau imut sekali....”
                Chanyeol menggenggam tangan Cinderella dan mengayunkan pelan. Cinderella hanya tertawa melihat wajah baby facenya Chanyeol.
                “Apa kalian sudah selesai?” BaekHyun mencoba mengingatkan Chanyeol.
                “Oh! Mwoya....”
                “Tunggu!” Kai menghentakkan suaranya dengan lantang.
                “Gadis itu sangat menggoda...” Bisik Kai kepada LuHan.
                “Kau ini.... jangan begitu...” LuHan mencoba menengahi, “Tapi lumayan juga. Dia lebih dari menggoda. Aku ingin....” Belum selesai dengan kalimatnya, BaekHyun memotog ucapan LuHan.
                “Penting e.” Kedua makhluk itu menunduk malu atas tingkahnya.
                “Peta!” BaekHyun berbisik kepada LuHan. Sedangkan Chanyeol tengah berbincang-bincang dengan Cinderella.
                “Heh?! Peta? Apa kita membawa peta?” LuHan semakin bingung. Ia mengecek isi kantongnya, tetapi tidak ia temukan apapun selain bungkus permen yang ia taruh di kantong sampahnya. LuHan hanya menggeleng.
                “Yang kubawa hanya secarik kertas clue,” Lanjutnya.
                “ah! Yeah.... sini biar ku liat.” BaekHyun menata kembali ingatannya. Ia memikirkan ucapan TaeYeon, “Dunia Puzzle? Dunia seperti apa itu? Apakah tempat ini? Atau hanya imajinasi?” LuHan dan BaekHyun saling menatap penasaran.
                “Jadi,....” Ucap mereka bersamaan.
                Kai masih berfikir keras akan ucapan kedua sahabatnya. Disini, tidak ada sihir, tidak ada mantera yang bisa di wujudkan. Tempat macam apa lagi ini? Belum lagi ditambah dengan klakuan konyol teman-temannya, termasuk dirinya sendiri.
                “Begini saja, sekarang...bisakah kita mencari BlackPearlnya disini?” Tanya Kai TO THE POINT.
                BaekHyun dan LuHan mengangguk bersamaan. “Yupp.. disini kita akan berpetualang.” BaekHyun memandang langit yang cerah.
                “Kita butuh imajinasi. apapun itu yang berhubungan dengan BlackPearl kita. Ayo ikuti aku! Aku tahu dimana BlackPearl itu berada.” Tambahnya lagi.
                Kai dan LuHan mengikuti BaekHyun. Bebatuan terjal yang menghadang, mengharuskan mereka untuk membuang energinya semakin banyak, dan banyak lagi. Mereka terus berlari di bawah langit biru yang menggelar gumpalan awan di sepanjang haluan sinar bintang Alpha Centauri.  Seberkas jalan yang penuh kenangan. Mengingatkan mereka semua tentang betapa indahnya alam semesta ini. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan sosok putri tidur yang sedang menunggu pangerannya. Putri itu tertidur di atas daun pepohonan yang menjalar di tanah penuh liku. 

 to be continueeee


baca chapter selanjutnya : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Soshi One

Soshi One