CHAPTER 4
“ByMy
Self!!!”
Title : By My Self
Author : Jung Rae Ah (Ayu P.)
Main Cast : Kim TaeYeon, Byun BaekHyun
Length : Multi Chapter
Rating : Teen
Genre : fantasy, hurt, friendship,
mystery, a little comedy, etc.
Back Song :
*Sesuai selera,
tapi author saranin muter lagunya Exo-Growl-Don’t Go*
Disclaimer :
*This FF is Mine
*Cast belong to
God and their parents
*Ayupuspitaningrum129.blogspot.com
A/N
: Awas Typo Campur Aduk, Maaf Kalau Kurang Seru. ^_^
2016©Jung Rae Ah(Ayu P.)
...
...
---Happy
Reading---
Hope
You Enjoy It
...
“KAMANHAE!!!
BaekHyun-ah... ini bukan saatnya untuk beranekdot. Kita semua terkena tipu daya
makhluk itu, Yeolli. Lihatlah! Aku memendamnya sedari tadi. Apa tidak ada dari
kalian yang mengerti dengaku?” TaeYeon menderu kesal. Nafasnya keluar masuk
lewat lubang hidungnya seperti laser udara. (?)
“Gwenchana?”
Chanyeol mencoba meminta maaf kepada TaeYeon.
“Dasar tidak
peka!” TaeYeon menjerit kesakitan. Dadanya seolah sesak melihat teman yang
dibawanya kemari seperti orang bodoh.
“Aku mohon....apa
kalian sudah lupa tujuan kita kesini? Mengapa masih bertanya-tanya seperti itu?
jelas-jelas aku sedang tidak baik kali ini!” Bentak TaeYeon seolah menciptakan
badai tornado yang mengalun marah kepada mereka.
“Sudahlah...Sepertinya
TaeYeon sedang PMS.” Bisik Luhan di dekat telinga Chanyeol.
....
#Sehun Moments
with Sant in Exo Planet.
Dibalik
kegelisahan rombongan pejuang Sant di Alam bayangan kebalikan manusia, Sehun
dan Sant sangat merindukan wajah-wajah konyol para sahabatnya itu.
“Apa kau tak
thedih, Thant?” SeHun memutar reklame yang menceritakan sebuah kisah kenangan
terindah selama hidupnya. Sant yang sekarat hanya bisa mengangguk melas.
SeHun berdecak
lidah, “Maafkan aku thant! Aku memang kejam. Aku tidak bitha mencari alternatif
yang baik untuk kita themua. Mari kita menyuthun dunia kita thebaik-baiknya!”
Perpustakaan yang
dingin itu mulai menyejukkan hati kedua makhluk itu.
“Cepatlah kembali!
Neomu-neomu bogothipeoyo....” SeHun menangis badai bersama Sant.
....
Selama petualangan
pejuang Sant berakhir di Alam Bayangan Kebalikan Manusia, Mereka belum
menemukan apapun. Dengan bersedih hati, mereka harus menanggung malu setelah
ditipu oleh kembarannya Chanyeol.
“Kurasa ini
salahmu!” Kai menodongkan telunjuknya ke arah Chanyeol.
“Apa maksudmu?”
Chanyeol mengelak.
“Ne.... Begitu kau
sekarang? sudah lupa ya? Baru saja kita ditipu oleh kembaranmu dan sekarang
kita tersesat di sebuah tempat yang tak akan pernah bisa kita keluar dari sini
karena sihir kita tidak akan berfungsi. Dan sekarang, kembaranmu itu melarikan
diri semudah itu. Berlari sambil melambaikan jemari tangannya yang lentik itu?”
“Aku tidak
bermaksud seperti itu. siapa suruh juga kalian mengikutiku? Apa perlu aku
menyebut kalian penguntit? Peniru gayaku?” Chanyeol mulai meledak.
“Aku kira kita
semua salah... kita terlalu percaya dengan akhluk asing. Benar kata TaeYeon,
teori BaekHyun itu salah. Aku tau, BaekHyun, kau pernah menciptakan teori atom,
tetapi ini bukan kimia sperti apa yang kau pikirkan. Aku juga salah, begitu
mudahnya percaya.” LuHan mencoba memberi evaluasi.
“Lebih baik, kita
berfikir keras untuk keluar dari sini lalu membuat hipotesa mengenai letak
blackpearl yang kita cari.” BaekHyun menengahi perkataan LuHan.
“Aku tahu.” TaeYeon
berpendapat.
“Setelah lama aku
berfikir, aku mendapat pencerahan tetang apa yang harus kita lakukan. Kalian
bisa saja mengerahkan jiwaku untuk membuka pintu dunia selanjutnya. Tapi ingat!
Jangan udah percaya dengan siapapun. Kita berada dalam dunia acak yang tak kita
mengerti. Ibarat sebuah puzzle, kita harus bisa meyusun puzzle ini sesuai
tempatnya. Masalah tertipu atau makan bakso dari orang gila seperti tadi
bukanlah hal yang berlebihan, bukan? Kita terlalu mencari kesalahan teman kita
sendiri. Disini, tempat kita merangkai cinta. Maka, perhatikan cinta itu dengan
saksama. Kita bisa membuat cinta yang lebih indah.” TaeYeon mengutarakan hal
ini sambil menahan air mata.
“Jangan Nuna...
siapa yang akan menjadi moderator saat kita terkekang?” Kai menitikkan air
matanya.
“Jangan
memanggilku nuna. O,ya...kan ada LuHan. Dia lebih bijaksana dariku, hanya saja
dia mudah berlarut-larut dengan situasi negatif. Jadi, tinggalkan saja aku.
Selamatkan Sant!” TaeYeon membakar kayu semangat yang lama berdiam di dalam
hati teman-temannya.
“TaeYeon, sebelum
kita pergi. Aku ingin membuat pengakuan disini.” BaekHyun menarik nafas
panjang.
“Inilah
pengakuanku, aku mencitaimu. Maafkan aku telah membuatmu tersiksa dengan
kata-kataku.”Lapisan udara yang membungkus mereka, memanas seketika. Bulu kuduk
LuHan, Chanyeol, dan Kai berdiri kertika mendengar perkataan sok puitis di
malam yang kelam ini.
“BaekHyun-ah,
jangan menungguku seolah kau tak punya pilihan lain.”
Hati BaekHyun
terbakar. Memarnya terasa hingga di ujung
otaknya. Untuk mengalihkan suasana, TaeYeon segera melepaskan energi
terdalamnya untuk membuat sebuah pintu masuk dunia lain.
“Palliga! Dan
cepatlah kembali. Aku menanti kalian disini.” taeYeon mengutarakan perasaannya
dengan penuh harap.
“Aku akan kembali
untukmu. Bertahanlah!” BaekHyun menyeringai untuk menghilangkan rasa sedih yang
dibuatnya untuk TaeYeon. TaeYeon memberikan senyuman cerah untuk masa depan
yang cerah. (?)
Kemudian masuklah
mereka ke dalam pintu menuju dunia lain yang asing.
...
“Huuuwaaa........”
Chanyeol berteriak kencang setalah keluar dair pintu anti materi yang
membuatnya seolah berada dalam gravitasi yang melintas dalam waktu.
“Apa kau baik-baik
saja? Nugu seyo” Seorang gadis cantik membelai lembut pipi mulus Chanyeol.
“Whaaa.... Neo!
Nuguya?” Chanyeol terkejut akan tingkah aneh gadis itu.
“Ah...
Mianhae....cinderella imnida.” Gadis itu sungguh membuatnya Chanyeol membeku.
“Oh! Naneun
Chanyeol! Chanyeol imnida! Kau imut sekali....”
Chanyeol
menggenggam tangan Cinderella dan mengayunkan pelan. Cinderella hanya tertawa
melihat wajah baby facenya Chanyeol.
“Apa kalian sudah
selesai?” BaekHyun mencoba mengingatkan Chanyeol.
“Oh! Mwoya....”
“Tunggu!” Kai
menghentakkan suaranya dengan lantang.
“Gadis itu sangat
menggoda...” Bisik Kai kepada LuHan.
“Kau ini....
jangan begitu...” LuHan mencoba menengahi, “Tapi lumayan juga. Dia lebih dari
menggoda. Aku ingin....” Belum selesai dengan kalimatnya, BaekHyun memotog
ucapan LuHan.
“Penting e.” Kedua
makhluk itu menunduk malu atas tingkahnya.
“Peta!” BaekHyun
berbisik kepada LuHan. Sedangkan Chanyeol tengah berbincang-bincang dengan
Cinderella.
“Heh?! Peta? Apa
kita membawa peta?” LuHan semakin bingung. Ia mengecek isi kantongnya, tetapi
tidak ia temukan apapun selain bungkus permen yang ia taruh di kantong
sampahnya. LuHan hanya menggeleng.
“Yang kubawa hanya
secarik kertas clue,” Lanjutnya.
“ah! Yeah.... sini
biar ku liat.” BaekHyun menata kembali ingatannya. Ia memikirkan ucapan
TaeYeon, “Dunia Puzzle? Dunia seperti apa itu? Apakah tempat ini? Atau hanya
imajinasi?” LuHan dan BaekHyun saling menatap penasaran.
“Jadi,....” Ucap
mereka bersamaan.
Kai masih berfikir
keras akan ucapan kedua sahabatnya. Disini, tidak ada sihir, tidak ada mantera
yang bisa di wujudkan. Tempat macam apa lagi ini? Belum lagi ditambah dengan
klakuan konyol teman-temannya, termasuk dirinya sendiri.
“Begini saja,
sekarang...bisakah kita mencari BlackPearlnya disini?” Tanya Kai TO THE POINT.
BaekHyun dan LuHan
mengangguk bersamaan. “Yupp.. disini kita akan berpetualang.” BaekHyun
memandang langit yang cerah.
“Kita butuh
imajinasi. apapun itu yang berhubungan dengan BlackPearl kita. Ayo ikuti aku!
Aku tahu dimana BlackPearl itu berada.” Tambahnya lagi.
Kai dan LuHan
mengikuti BaekHyun. Bebatuan terjal yang menghadang, mengharuskan mereka untuk
membuang energinya semakin banyak, dan banyak lagi. Mereka terus berlari di
bawah langit biru yang menggelar gumpalan awan di sepanjang haluan sinar
bintang Alpha Centauri. Seberkas jalan
yang penuh kenangan. Mengingatkan mereka semua tentang betapa indahnya alam
semesta ini. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan sosok putri tidur yang
sedang menunggu pangerannya. Putri itu tertidur di atas daun pepohonan yang
menjalar di tanah penuh liku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar