cr gambar : www.1millionwomen.com.au
Pembaca yang setia, pastilah kita
sering mendengar istilah sharing terutama pada saat masa SMA. Sharing merupakan
bahasa Inggris yang artinya berbagi. Jadi, saya jabarkan menjadi sharing
merupakan salah satu bentuk interaksi dengan membagikan dan atau menerima
informasi yang secara umum baru kita ketahui. Berikut adalah topik yang sering
saya jadikan bahan pembicaraan saat sharing.
1. Pengalaman Pribadi
Loh pengalaman pribadi? Iya. Mugkin ada beberapa hal
yang menjadi privasi bagi kita, tapi apa salahnya untuk berbagi perngalaman
apalagi pengalaman tersebut baik dan kita menemukan atau mungkin mempunyai
kiat-kiat yang dapat kita komunikasikan dengan mereka. Misalnya : pengalaman
menang olimpiade/lomba, pengalaman menjadi anggota OSIS, pegalaman jurnalistik,
dll. Apabila pengalaman yanag akan kita bahas merupakan pengalaman buruk,
misalnya kalah lomba mading atau gagal terpilih jadi ketua. Disini kita punya
peran untuk menanggulangi agar orang yang mendengarkan kita tidak melakukan
hal-hal ceroboh yang pernah kita lakukan.
2. Objek
Objek disini sangat luas, tergantung konteksnya dan
dalam acara apa kita sharing. Jika kita sharing dalam rangka PPLS (Program
Pengenalan Lingkkungan Sekola), objek yang bisa kita jadikan adalah sekolah itu
sendiri, bagaimana guru-gurunya, ruangnnya, kegiatan, dll.
3. Kisah Orang Lain
Nah, mungkin yang satu ini agak kontroversi bagi
saya, tapi tidak ada salahnya. Bagaimana kisah orang llain yang bisa kita
bagikan? Menurut saya, jawaban terbaik adalah dengan kisah-kisah inspiratif.
Misalnya : kisah guru berprestasi, kisah ilmuwan hebat, kisah perjuangan para
Nabi dan Rasul (Jika muslim), kisah para orang sukses yang dulunya bukan
apa-apa, dll.
4. Ilmu
Yang satu ini merupakan andalan saya saat kehabisan
topik. Ups! Ilmu yang saya maksud adalah ilmu yang Anda kuasai. Tidak harus
semua, tetapi setidaknya Anda punya banyak informasi mengenai suatu ilmu
tersebut. Bisa ilmu menjadi seorang pemimpin, ilmu Astronomi, dll.
5. Peraturan atau norma yang berlaku
Ini juga penting. Mengapa? Untuk menyempitkan
kesempatan orang lain seenaknya sendiri. Agar mereka juga lebih tau menyikapi
hak dan kewajiban yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar