.................................................................

.................................................................

Kamis, 03 Maret 2016

Fan Fiction BaekYeon-By Myself [chapter 3]



CHAPTER 3

ByMy Self!!!”
Title                 : By My Self
Author             : Jung Rae Ah (Ayu P.)
Main Cast        : Kim TaeYeon, Byun BaekHyun
Length             : Multi Chapter
Rating             : Teen
Genre              : fantasy, hurt, friendship, mystery, a little comedy, etc.
Back Song :
*Sesuai selera, tapi author saranin muter lagunya Exo-Growl-Don’t Go*
Disclaimer :
*This FF is Mine
*Cast belong to God and their parents
*Ayupuspitaningrum129.blogspot.com
A/N : Awas Typo Campur Aduk, Maaf Kalau Kurang Seru. ^_^
2016©Jung Rae Ah(Ayu P.)
...
...
---Happy Reading---
Hope You Enjoy It
...
...“Dunia fantasi ini takkan merubahku. Perasaan ini, bukanlah orang itu. Inilah diriku apa adanya, yang tak kau mengerti. Abaikan aku, lalu tertawalah sepuasmu”

_-_-_Byun Baekhyun_-_-_
~~~

                Setelah keluar dari lubang atau bolongan entah apa itu, kini mereka mendarat dengan mulus disuatu tempat. Tempat itu juga entahlah apa namanya, keadaannya sangat gelap. Saking gelapnya, mereka menyebutnya dengan panggilan “The Crazy of Darkness”
“Aku dimana? Siapa aku?” tanya  si Chanyeol yang setengah shock.
“Aagghhh... chanyeol? Itukah kau?” Baekhyun meraba-raba sekitarnya.
“Hentikan! Jangan meraba-raba wajahku. Ini aku Jong In!” Kai tak rela si Bacon itu enak-enak saja memanfaatkan kesempatan dibalik kesempitan.
“Hey! Bacon! Kekuatan supermu itu kan bisa memancarkan cahaya matahari, gunakan tanganmu untuk memancarkannya, bukan hanya bermain-main ditempat asing ini,” Luhan menengahi.
“Dimana Taeyeon?” Baekhyun panik, ia meremas kain baju panjang yang ia kenakan.
“Makanya, lakuin aja perintahku apa susahnya sih? Nanti Taeyeon pasti juga ada disekitar sini. Au ah gelap.” Luhan mulai emosi.
                Tanpa berfikir panjang, rupanya BaekHyun menyimpulkan bahwa apa yang dikatakan Luhan ada benarnya. Baekhyun pun berkonsentrasi. Ia mencengkeram kuat energi yang berlalu lalang disekitar tangannya. Keringatnya mulai bercucuran. Kerlap-kerlip gelap terang terproyeksi dalam halusinasi. Dahinya mengurat sampai di ujung jemarinya. Sedikit demi sedikit, keluar foton (salah satu partikel cahaya) dari telapak tangannya. Cahaya yang melesat keluar dari telapak tangannya sangat terang mengisi ruangan kosong yang hampa. Ia memutar pandangannya ke segala arah..
                “Disana! Taeyeon!” Baekhyun memecah keheningan tempat itu. Ia berlari dengan tenaga seadanya diikuti cs-csnya, Taeyeon tergeletak lemas.
                “Etteokhae? Nuna Ireona!” Baekhyun menangis manja.
                “Yak! Apa yang kau lakukan?”
                Suara khas itu, milik Kim TaeYeon. BaekHyun tercekat, mulutnya menganga selebar 10 cm. Jika ini bukan TaeYeon, lalu siapa yang sedang ditangisi BaekHyun sekarang?
                BaekHyun melemparkan cahaya ke wajah yang ada di depannya.
                “Nugu seyo?”
                Orang itu tampak tak sadarkan diri.
                “Chanyeol? Itukah kau?” BaekHyun menyusuri tiap bagian wajah orang itu. dilihat dari wajahnya tampak nyaris sama seperti Chanyeol. Kalau ini Chanyeol, lalu siapa Chanyeol yang tadi? Ataukah ini Chanyeol jadi-jadian? Si chanyeol di masa depan? Atau Chanyeol dari dunia lain?
                TaeYeon dan Chanyeol diam-diam mendekat. BaekHyun tertegun dan mengujar beberapa patah kata.
                “Dia benar-benar mirip denganmu, Yeolli. Apakah dia saudara kembarmu yang tertukar?” Chanyeol pun menyidik kata-kata sok puitis yang dilontarkan BaekHyun. Bagaikan mati di depan cermin, begitu Chanyeol melihat orang yang sedari tadi tepar ini. Suasana berubah menjadi menegangkan.
                Brak!!!
                “Whoaaaa.. Eomma!!!” Si perusak suasana, Kai, yang baru datang entah dari mana berteriak kegirangan.
                “Yak! Kita tidak memiliki orang untuk dipanggil eomma disini. Sudahlah, jangan menyamakan diri kita dengan makhluk Bumi.” Bentak TaeYeon.
                “Mianhae chinguya...” Jong In terpapar di permukaan sambil meratapi lututnya yang kesakitan.
                “Tadi, tiba-tiba saja aku terpeleset setelah melakukan teleportasi. Ku pikir, ada yang tidak beres disini. Dunia ini sangat lain dari yang ku kira.” Lanjutnya
                Lengang. Tiada suara pengusik suasana selain hembusan angin yang senantiasa bergulir menyejukkan kepanikkan mereka.
                “Tunggu. Kalau disini ada aku yang lain, dan Kai bilang ada yang tidak beres disini. Jadi....” Chanyeol melamun.
                “Jadi, apa maksudmu kita sedang dalam dunia kebalikan?” LuHan meletakkan telunjuknya di sekitar pipinya.
                Chanyeol meliriknya dan berkata, “Begitulah. Tapi...”
                “Tapi apa?” BaekHyun, TaeYeon, Kai, dan LuHan kompak bertanya bersamaan.
                “Kurasa Chanyeol yang ini lebih keren daripada aku. Huuaaa.....” Chanyeol histeris.
                “Baboya!” BaekHyun mendorong makhluk api itu yang sedang mengeluarkan air mata.
                Shhrrrkkk....sreekkk...
                Tampaknya Chanyeol yang disangka Chanyeol dari dunia lain itu terbangun. Ia membuka matanya lebar-lebar. Tapi matanya terlalu kecil untuk itu. lalu ia menyapa makhluk exo planet yang sedang membiarkan mulut mereka ternganga melihatnya.
                “Annyeonghaseyooo......Naega.....mmm.....Yeolli imnida.” Makhluk itu menawarkan telapak tangannya untuk bersalaman.
                “Maaf, aku tidak tertarik denganmu, tapi.....kurasa kau bisa menjadi asistenku,”
                Semua orang disitu masih melongo dengan saudara kembar baru itu. mereka terlihat sama, dari ujung rambut sampai kaki, tidak ada yang berbeda. Bahkan sifatnya.
                “Yeolli, dan Yeolli....kalian kembar sekali,” Kai berbisik kepada angin kikuk yang mendengarnya. Tangan BaekHyun meredam cahaya, menjadikan suasana sekitarnya menjadi padam.
                “Kurasa, kita harus pergi dari sini,” TaeYeon menimpali kepada arus panas yang mulai datang.
                “Akan kutunjukkan jalannya.!” Yeolli jadi-jadian itu menyeru keras.
                TaeYeon sudah bungkam dengan makhluk itu. Ia berbalik badan dan tak mau kalah dengan Yeolli jadi-jadian.
                “Apa? Perlu aku yang memulainya? Aku akan pergi sekarang. Kau akan ikut tidak?” TaeYeon melirik BaekHyun yang sedang kebingungan.
                “Aku akan ikut denganmu Yeolli,” Luhan yang biasanya paling bijaksana beralih pikiran mengikuti makhluk itu.
                “TaeYeon! Bukankah lebih baik jika kita pergi bersama orang-orang yang lebih tau dari kita? di tempat yang asing seperti ini?” BaekHyun menarik tangan TaeYeon.
                Sekejab, hati TaeYeon meleleh atas ucapan namja itu. Tapi otaknya masih bisa berfikir jernih, “Teori macam apa yang baru saja kau ucapkan?” TaeYeon menghardik BaekHyun.
                “Sudah-sudah! Ayo kita pergi sekarang. Ayo Yeolli,!” Ajak Chanyeol yang sudah melangkah pergi dari kerumunan itu.
                “Oh! Kalian benar-benar tidak peka!” Gerutu TaeYeon sambil berjalan mengikuti langkah teman-temannya.
                Begitu keluar dari “The Crazy of Darkness”, pasang mata makhluk exoplanet itu tercekam. Pemandangan bekas metropolitan terpampang jelas di hadapan mereka. Gedung-gedung berbaja yang roboh dari pondasinya, tiang-tiang listrik yang terbakar, kuda besi yang mengaung meminta tolong. Hancur berserakan.
                “Mwoya?” Tanya Luhan yang mulai muak.
                “Iya. Ini adalah bumi dari masa lalu.” Yeolli menyingkap semuanya. Ia menceritakan semua kisah-kisah terdahulu yang membuatnya menderita selama ini. Dari kisah matinya seorang  putri yang dibunuh oleh ayahnya, sampai kehancuran bumi di masa lalu karena ulah manusia.
                “Aku tak percaya.” Dengan sirgap TaeYeon mengeluarkan desisannya.
“AKU TAK PERCAYA DENGAN OMONG KOSONGMU. LOGIKA! KALAU INI ADALAH KENYATAAN BUMI DI MASA LALU, MENGAPA BUMI YANG SEKARANG MENUJU KE MASA YANG SEPERTI INI? SEDANGKAN WAKTU BERJALAN MAJU. JIKA MUNGKIN KITA ADA DI MASA LALU, BERARTI KAU DAN KOLONIMU YANG MENGUBAH MASA LALU. BEGITU?” TaeYeon mengacungkan jarinya ke depan muka Yeolli.
                Tidak ada yang paham dengan kata-kata TaeYeon. Bahkan LuHan yang berotak layaknya tokoh jenius dari bumi ‘Albert Einstein’ pun, belum bisa mengartikan petak-petak kata dibalik kalimat TaeYeon.
                “Bukan seperti itu. Mari kita bicarakan sambil makan bakso.” Yeolli menuntun gerombolan ini ke padang besi.
                “Ah!! Permainan apa lagi ini?” TaeYeon mendesah. Sebenarnya, ia tahu jika berada dalam alam bawah sadar kebalikan manusia. Ya, hanya TaeYeon yang bisa mengontrol dirinya. Karena tubuhnya diproteksi oleh mantra yang menyertainya sejak ia lahir. Berkat mantra yang memerisai tubuhnya, ia tak perlu berfikir keras atas masalahnya, apalagi tenggelam dalam dimensi waktu.
                Lagi-lagi, hanya TaeYeon tak ingin menerima apapun yang dari Yeolli. Ia gelisah akan kondisi teman-temannya. Mungkin Yeolli menipu daya teman-temannya karena mereka begitu lemah. Bukan lelaki lemah, hanya saja situasi yang sedang membuatnya lemah.
                “Hueeeekkkk!!!!” si Kkamjjong mengeluarkan isi perutnnya.
                “Ada yang aneh dengan baksomu Yeolli!” Chanyeol yang sudah habis 2 mangkok itu mengutrakan isi hatinya.
                “Nde...Geuchi! Memang!” Yeolli menjawabnya santai.
                Mereka semua tersentak. “MWO!”
                “Penjual bakso tadi adalah orang gila.” Ujar Yeolli sambil tersenyum bangga atas kemenangannya.
                “Aku tidak mengerti Yeolli. Kau benar-benar penghianat. Pantas saja tadi isinya Cuma kuah bakso yang berbau kecut,” BaekHyun mengeluh kesal sambil terus melepas energinya. Ia memutar kedua bola matanya yang nampaknya pucat, “Aku butuh.....eyeliner!”

To be continue....
thanks for reading.... mian buat semua kesalahan dari FF ini :D dari salah ketik, salah kata, dll.... silahkan baca untuk chapter berikutnya :D : KLIK DISINI 

Tidak ada komentar:

Soshi One

Soshi One