CHAPTER 3
“ByMy
Self!!!”
Title : By My Self
Author : Jung Rae Ah (Ayu P.)
Main Cast : Kim TaeYeon, Byun BaekHyun
Length : Multi Chapter
Rating : Teen
Genre : fantasy, hurt, friendship,
mystery, a little comedy, etc.
Back Song :
*Sesuai selera,
tapi author saranin muter lagunya Exo-Growl-Don’t Go*
Disclaimer :
*This FF is Mine
*Cast belong to
God and their parents
*Ayupuspitaningrum129.blogspot.com
A/N
: Awas Typo Campur Aduk, Maaf Kalau Kurang Seru. ^_^
2016©Jung Rae Ah(Ayu P.)
...
...
---Happy
Reading---
Hope
You Enjoy It
...
...“Dunia fantasi ini takkan
merubahku. Perasaan ini, bukanlah orang itu. Inilah diriku apa adanya, yang tak
kau mengerti. Abaikan aku, lalu tertawalah sepuasmu”
_-_-_Byun Baekhyun_-_-_
~~~
Setelah keluar dari lubang atau
bolongan entah apa itu, kini mereka mendarat dengan mulus disuatu tempat.
Tempat itu juga entahlah apa namanya, keadaannya sangat gelap. Saking gelapnya,
mereka menyebutnya dengan panggilan “The Crazy of Darkness”
“Aku
dimana? Siapa aku?” tanya si Chanyeol
yang setengah shock.
“Aagghhh...
chanyeol? Itukah kau?” Baekhyun meraba-raba sekitarnya.
“Hentikan!
Jangan meraba-raba wajahku. Ini aku Jong In!” Kai tak rela si Bacon itu
enak-enak saja memanfaatkan kesempatan dibalik kesempitan.
“Hey!
Bacon! Kekuatan supermu itu kan bisa memancarkan cahaya matahari, gunakan
tanganmu untuk memancarkannya, bukan hanya bermain-main ditempat asing ini,”
Luhan menengahi.
“Dimana
Taeyeon?” Baekhyun panik, ia meremas kain baju panjang yang ia kenakan.
“Makanya,
lakuin aja perintahku apa susahnya sih? Nanti Taeyeon pasti juga ada disekitar
sini. Au ah gelap.” Luhan mulai emosi.
Tanpa berfikir panjang, rupanya
BaekHyun menyimpulkan bahwa apa yang dikatakan Luhan ada benarnya. Baekhyun pun
berkonsentrasi. Ia mencengkeram kuat energi yang berlalu lalang disekitar
tangannya. Keringatnya mulai bercucuran. Kerlap-kerlip gelap terang terproyeksi
dalam halusinasi. Dahinya mengurat sampai di ujung jemarinya. Sedikit demi
sedikit, keluar foton (salah satu
partikel cahaya) dari telapak tangannya. Cahaya yang melesat keluar dari
telapak tangannya sangat terang mengisi ruangan kosong yang hampa. Ia memutar
pandangannya ke segala arah..
“Disana! Taeyeon!” Baekhyun
memecah keheningan tempat itu. Ia berlari dengan tenaga seadanya diikuti
cs-csnya, Taeyeon tergeletak lemas.
“Etteokhae? Nuna Ireona!”
Baekhyun menangis manja.
“Yak! Apa yang kau lakukan?”
Suara khas itu, milik Kim TaeYeon.
BaekHyun tercekat, mulutnya menganga selebar 10 cm. Jika ini bukan TaeYeon, lalu
siapa yang sedang ditangisi BaekHyun sekarang?
BaekHyun melemparkan cahaya ke
wajah yang ada di depannya.
“Nugu seyo?”
Orang itu tampak tak sadarkan
diri.
“Chanyeol? Itukah kau?” BaekHyun
menyusuri tiap bagian wajah orang itu. dilihat dari wajahnya tampak nyaris sama
seperti Chanyeol. Kalau ini Chanyeol, lalu siapa Chanyeol yang tadi? Ataukah
ini Chanyeol jadi-jadian? Si chanyeol di masa depan? Atau Chanyeol dari dunia
lain?
TaeYeon dan Chanyeol diam-diam
mendekat. BaekHyun tertegun dan mengujar beberapa patah kata.
“Dia benar-benar mirip denganmu,
Yeolli. Apakah dia saudara kembarmu yang tertukar?” Chanyeol pun menyidik
kata-kata sok puitis yang dilontarkan BaekHyun. Bagaikan mati di depan cermin,
begitu Chanyeol melihat orang yang sedari tadi tepar ini. Suasana berubah
menjadi menegangkan.
Brak!!!
“Whoaaaa.. Eomma!!!” Si perusak
suasana, Kai, yang baru datang entah dari mana berteriak kegirangan.
“Yak! Kita tidak memiliki orang
untuk dipanggil eomma disini. Sudahlah, jangan menyamakan diri kita dengan
makhluk Bumi.” Bentak TaeYeon.
“Mianhae chinguya...” Jong In
terpapar di permukaan sambil meratapi lututnya yang kesakitan.
“Tadi, tiba-tiba saja aku
terpeleset setelah melakukan teleportasi. Ku pikir, ada yang tidak beres
disini. Dunia ini sangat lain dari yang ku kira.” Lanjutnya
Lengang. Tiada suara pengusik
suasana selain hembusan angin yang senantiasa bergulir menyejukkan kepanikkan
mereka.
“Tunggu. Kalau disini ada aku
yang lain, dan Kai bilang ada yang tidak beres disini. Jadi....” Chanyeol
melamun.
“Jadi, apa maksudmu kita sedang
dalam dunia kebalikan?” LuHan meletakkan telunjuknya di sekitar pipinya.
Chanyeol meliriknya dan berkata,
“Begitulah. Tapi...”
“Tapi apa?” BaekHyun, TaeYeon,
Kai, dan LuHan kompak bertanya bersamaan.
“Kurasa Chanyeol yang ini lebih
keren daripada aku. Huuaaa.....” Chanyeol histeris.
“Baboya!” BaekHyun mendorong
makhluk api itu yang sedang mengeluarkan air mata.
Shhrrrkkk....sreekkk...
Tampaknya Chanyeol yang disangka
Chanyeol dari dunia lain itu terbangun. Ia membuka matanya lebar-lebar. Tapi
matanya terlalu kecil untuk itu. lalu ia menyapa makhluk exo planet yang sedang
membiarkan mulut mereka ternganga melihatnya.
“Annyeonghaseyooo......Naega.....mmm.....Yeolli
imnida.” Makhluk itu menawarkan telapak tangannya untuk bersalaman.
“Maaf, aku tidak tertarik
denganmu, tapi.....kurasa kau bisa menjadi asistenku,”
Semua orang disitu masih melongo
dengan saudara kembar baru itu. mereka terlihat sama, dari ujung rambut sampai
kaki, tidak ada yang berbeda. Bahkan sifatnya.
“Yeolli, dan Yeolli....kalian
kembar sekali,” Kai berbisik kepada angin kikuk yang mendengarnya. Tangan
BaekHyun meredam cahaya, menjadikan suasana sekitarnya menjadi padam.
“Kurasa, kita harus pergi dari
sini,” TaeYeon menimpali kepada arus panas yang mulai datang.
“Akan kutunjukkan jalannya.!”
Yeolli jadi-jadian itu menyeru keras.
TaeYeon sudah bungkam dengan
makhluk itu. Ia berbalik badan dan tak mau kalah dengan Yeolli jadi-jadian.
“Apa? Perlu aku yang memulainya?
Aku akan pergi sekarang. Kau akan ikut tidak?” TaeYeon melirik BaekHyun yang
sedang kebingungan.
“Aku akan ikut denganmu Yeolli,”
Luhan yang biasanya paling bijaksana beralih pikiran mengikuti makhluk itu.
“TaeYeon! Bukankah lebih baik
jika kita pergi bersama orang-orang yang lebih tau dari kita? di tempat yang
asing seperti ini?” BaekHyun menarik tangan TaeYeon.
Sekejab, hati TaeYeon meleleh
atas ucapan namja itu. Tapi otaknya masih bisa berfikir jernih, “Teori macam
apa yang baru saja kau ucapkan?” TaeYeon menghardik BaekHyun.
“Sudah-sudah! Ayo kita pergi
sekarang. Ayo Yeolli,!” Ajak Chanyeol yang sudah melangkah pergi dari kerumunan
itu.
“Oh! Kalian benar-benar tidak
peka!” Gerutu TaeYeon sambil berjalan mengikuti langkah teman-temannya.
Begitu keluar dari “The Crazy of
Darkness”, pasang mata makhluk exoplanet itu tercekam. Pemandangan bekas
metropolitan terpampang jelas di hadapan mereka. Gedung-gedung berbaja yang
roboh dari pondasinya, tiang-tiang listrik yang terbakar, kuda besi yang
mengaung meminta tolong. Hancur berserakan.
“Mwoya?” Tanya Luhan yang mulai
muak.
“Iya. Ini adalah bumi dari masa
lalu.” Yeolli menyingkap semuanya. Ia menceritakan semua kisah-kisah terdahulu
yang membuatnya menderita selama ini. Dari kisah matinya seorang putri yang dibunuh oleh ayahnya, sampai
kehancuran bumi di masa lalu karena ulah manusia.
“Aku tak percaya.” Dengan sirgap
TaeYeon mengeluarkan desisannya.
“AKU
TAK PERCAYA DENGAN OMONG KOSONGMU. LOGIKA! KALAU INI ADALAH KENYATAAN BUMI DI
MASA LALU, MENGAPA BUMI YANG SEKARANG MENUJU KE MASA YANG SEPERTI INI?
SEDANGKAN WAKTU BERJALAN MAJU. JIKA MUNGKIN KITA ADA DI MASA LALU, BERARTI KAU
DAN KOLONIMU YANG MENGUBAH MASA LALU. BEGITU?” TaeYeon mengacungkan jarinya ke
depan muka Yeolli.
Tidak ada yang paham dengan
kata-kata TaeYeon. Bahkan LuHan yang berotak layaknya tokoh jenius dari bumi
‘Albert Einstein’ pun, belum bisa mengartikan petak-petak kata dibalik kalimat
TaeYeon.
“Bukan seperti itu. Mari kita
bicarakan sambil makan bakso.” Yeolli menuntun gerombolan ini ke padang besi.
“Ah!! Permainan apa lagi ini?”
TaeYeon mendesah. Sebenarnya, ia tahu jika berada dalam alam bawah sadar
kebalikan manusia. Ya, hanya TaeYeon yang bisa mengontrol dirinya. Karena
tubuhnya diproteksi oleh mantra yang menyertainya sejak ia lahir. Berkat mantra
yang memerisai tubuhnya, ia tak perlu berfikir keras atas masalahnya, apalagi
tenggelam dalam dimensi waktu.
Lagi-lagi, hanya
TaeYeon tak ingin menerima apapun yang dari Yeolli. Ia gelisah akan kondisi teman-temannya.
Mungkin Yeolli menipu daya teman-temannya karena mereka begitu lemah. Bukan
lelaki lemah, hanya saja situasi yang sedang membuatnya lemah.
“Hueeeekkkk!!!!”
si Kkamjjong mengeluarkan isi perutnnya.
“Ada yang aneh
dengan baksomu Yeolli!” Chanyeol yang sudah habis 2 mangkok itu mengutrakan isi
hatinya.
“Nde...Geuchi!
Memang!” Yeolli menjawabnya santai.
Mereka semua
tersentak. “MWO!”
“Penjual bakso
tadi adalah orang gila.” Ujar Yeolli sambil tersenyum bangga atas
kemenangannya.
“Aku tidak mengerti
Yeolli. Kau benar-benar penghianat. Pantas saja tadi isinya Cuma kuah bakso
yang berbau kecut,” BaekHyun mengeluh kesal sambil terus melepas energinya. Ia
memutar kedua bola matanya yang nampaknya pucat, “Aku butuh.....eyeliner!”
To be continue....
thanks for reading.... mian buat semua kesalahan dari FF ini :D dari salah ketik, salah kata, dll.... silahkan baca untuk chapter berikutnya :D : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar