FF-THE
DARK MOONLIGHT
Part
2
Title :
“The Dark Moonlight”
Author
: jung rae ah
Cast :
Choi Sooyoung, Jo Kyung Ho, Wo Bin, Jessica Jung, Krystal Jung
Genre :
sad and hurting
Disclaimer
:
“tiap
cast di FF ini adalah milik Tuhan dan Ortu masing-masing”
“no
bash# no fanwar”
Ini
memang sangat rumit. Kyung Ho yang dia sukai, dan Kyung Ho yang mulai
menghilang jejak karena Wo Bin, teman dekatnya. Dan dulu Sooyoung sempat
mengatakan bahwa anggap saja aku seperti temanmu biasa yang lain
“aku
masih ingat, saat kau mengungkapkan hal itu padaku,” isaknya seraya menitih air
mata. “karena kebohonganku aku seperti ini! Waeyo (kenapa)? Aku malah terus
mengingatmu yang telah menganggapku tiada atau musuh besar dalam hidupmu? Masa
itu tinggallah kenangan. (Choi Sooyoung mengingat masa lalunya). Seperti kayu
yang hangus terbakar, seperti itulah cinta kita, sangat menyedihkan, namun kini
aku hanya akan memanggilmu sebuah kenangan. Kenapa semua tentangmu SEMAKIN
JELAS? Semakin jelas daripada saat dulu aku menyukaimu Kyung Ho. Selalu
terngiang-ngiang di otakku bersamaan hatiku yang terus memberontak.
Mianhaeyo... gieokhanayo jebal... (maafkan aku... tolong ingatlah aku...)”
Hand
phonenya sooyoung pun bergetar. Ia melihat ada pesan masuk dari Jo Kyung Ho.
Wajahnya semakin pucat. Tangannya menggigil kedinginan. Dengan gelisah ia
membuka pesan itu dan.... DAAMMNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! kini
silih berganti hatinya yang remuk karena kata-kata dari seorang Jo Kyung Ho.
“dasar!!!
Mau mati ya e lo? Ya udah sana ... pergi aja ke tower itu. gue gak peduli. Gitu
aja putus asa. Payah amat sih!!! Weak!!! FUCK!!!!!!!!!!!!!!!!!” melihat pesan
ini Hand phone yang ada digenggamannya terjatuh ke lantai.
Kemarahan
Kyung Ho yang menusuk terlalu dalam telah membuatnya semakin merasa bersalah. Tapi,
sampai kapan Kyung Ho membencinya? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, semua
telah terlambat. Kyung Ho telah memberi perasaan kepada Jessica Jung yang dulu
pernah ia sukai. Sooyoung terus mengambil helaian tisu di samping sandaran
tubuhnya dan diusapkannya ke wajahnya yang basah.
“sudahkah
Kyung Ho? Kau memanas-manasi aku! Sudah selsai? Jika belum masih kutunggu
balasanmu lagi! Biar kudengar betapa kini kau anggap aku rendahan. Aku bukan
robot yang setelah dimainkan lalu dibuang begitu saja tak merengek kesakitan.
Aku punya perasaan, aku juga bisa kemudian menangis seperti bayi,” Sooyoung
menggigit jarinya dengan mengepalkan tisu ditangan sebelahnya.
“inikah
caramu Kyung Ho? Melupakanku dengan membenciku? Dengan teganya seperti itu
kepadaku yang masih mengingatmu disetiap detik dalam hidupku. Padahal kau tau
itu... aku minta maaf... dan aku.... sangat terpukul dengan kata-katamu ini!
Ini lebih jahat dan buruk daripada saat aku mengatakan anggaplah aku seorang
temanmu kepadamu yang masih menyukaiku. Kau ego sekali,” kesalnya begitu dalam,
sangat sangat dalam. Lalu Sooyoung menuliskan kata-kata dalam bukunya...
“Aku tahu,
aku tak seharusnya menangis
Tapi mengapa aku terus menerus menangis
Perasaanku mengarah padamu dengan begitu saja
Sehingga mengirimkan diriku kepadamu
Tapi mengapa aku terus menerus menangis
Perasaanku mengarah padamu dengan begitu saja
Sehingga mengirimkan diriku kepadamu
Terasa begitu menyakitkan
Hanya aku yang memiliki perasaan seperti itu
Kau tidak melihatku
Bahkan kau tidak merasa nyaman terhadapku
Hanya aku yang memiliki perasaan seperti itu
Kau tidak melihatku
Bahkan kau tidak merasa nyaman terhadapku
Namun aku mencintaimu, mencintaimu
Bahkan aku tak tahu yang lain, aku menginginkanmu
Semakin maju
Aku semakin mendekat
Kau melarikan diri membuatku kesepian” *Indo trans of I Still Love You by Suzy Miss A
Bahkan aku tak tahu yang lain, aku menginginkanmu
Semakin maju
Aku semakin mendekat
Kau melarikan diri membuatku kesepian” *Indo trans of I Still Love You by Suzy Miss A
Setelah itu, Sooyoung kembali
menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Ia mengerjakan lembaran soal itu penuh
tetes air mata. Ia kembali ingat hal itu,
“ahh wae? Tapi dengan hanya
memandangimu seperti ini , tidak akan ada akhirnya. Hari ini, sekali lagi, seorang
wanita seperti ku berdiri disini. Saat
air mataku berlimpah dan menjadi sungai, dan menjadi lautan, Apakah kau ingin
lebih tahu tentang ku - seseorang yang
hanya mencintaimu ini? Tak bisakah kau bisa mengertiku hanya satu detik untuk
saat ini? Ahh... lupakan Kyung Ho dan semua itu,”
Hingga pukul 00.19, Sooyoung baru
membalas pesan dari Kyung Ho. Pesan itu hanya berisi tentang permintaan
maafnya. Namun entahlah Kyung Ho memaafkannya atau tidak, yang penting dia
telah berusaha meminta maaf padanya. Kali
ini Sooyoung mencoba untuk setia pada Kyung Ho. Meski Kyung Ho tak mengenal
Sooyoung yang sekarang.
Esoknya di sekolah. Ia tak menyangka
jika ia melihat Jessica dan Kyung Ho berangkat bersamaan. Sooyoung hanya bisa
tersenyum kecewa. Tak lebih dari 2 detik ia cemberut lagi. Namun, setidaknya ia
bisa melihat Kyung Ho meski dalam keadaan menyakitkan.
“begini ya rasanya....” ratapnya
dalam hati. “melihat bahagia dengannya aku akan bahagia, bahagia yang terasa
sesak!”
Belum lagi saat membersihkan
bangkunya Jessica. Kyung Ho dengan Cuma-Cuma membersihkan bangku Sica. Mereka
membersihkanya bersama. Kemudian buku perpustakaan. Mereka pergi ke
perpustakaan untuk membaca-baca. Mereka membaca bersama. Selanjutnya Bahkan
lebih parah......... Sooyoung hanya tegar akan semua itu. apalagi saat
pelajaran seni musik, padahal Kyung Ho tau Sooyoung panik karena tak bisa memainkan
gitar itu. tapi, percuma Kyung Ho tak memperdulikannya. Kyung Ho lebih peduli
kepada Sica yang sudah bisa memainkannya.
“Sica! Kau sudah bisa apa belum
memainkannya?” tanya Kyung Ho pada Sica.
“sudah bisa kok,” jawab Sica.
“jinjja? Kau tampak kesulitan
mengatur nadanya, sini kuajari!” seru Kyung Ho pada Sica, Sica hanya bisa
menurut.
Sooyoung langsung meletakkan
gitarnya lalu berlari ke toilet.
“lebih baik aku didalam sini
daripada melihatnya yang masih menas-manas i ku,” Sooyoung teringat semuanya....
“ahhh... jebal!!! Setelah dia memanas-manas i ku, lalu dia lebih move on
duluan. Aku ini salah apa? Mwo?” ia menandarkan punggungnya didinding toilet
itu. lagi, lagi air mata itu terus mengalir. Ia tak tau berapa lama di dalam
toilet itu. Sooyoung bosan, ia mencuci mukanya lalu keluar. Begitu keluar, ia
terkejut karena hujan turun dengan deras.
“apa-apaan ini? Tiba-tiba hujan...
huh... sudah berapa lama aku tadi? Aa.. babo,,, palli palli,” Sooyoung menuju
ke kelasnya. saat memasuki kelasnya, ia tak melihat seseorang pun didalamnya.
Ia membereskan barangnya kemudian menunggu hujan parkir depan seorang diri.
“hujan? hujan ini mengingatkan saat
kau menceritakan mimpimu itu padaku. Heesss... lupakan!!!! apa aku harus
seperti ini terus? Tak daat melupakannya atau ikut menghilang? Aku tak akan
mungkin dendam padanya, itu tak berguna. Biarlah aku diperlakukan seperti itu,
tapi dia sudah keterlaluan, apa aku harus berpaling darinya?”
Ratap
Choi Sooyoung yang mengenaskan. Ia mungkin akan bertahan jika Kyung Ho tak
keterlaluan padanya. Tapi.... inilah jalannya.
“Seperti jika kau bukan takdirku. Seolah-olah ini hanya
sesaat selanjutnya padamu, yang membiarkan aku pergi dengan begitu mudah. Aku
mendekat kepadamu langkah demi langkah. Meskipun aku tidak bisa bergerak sama
sekali....
Kau membuatku gelisah, kau membuatku menangis Seperti orang
bodoh, seperti anak kecil. Aku hanya ingin menertawakannya bukan Semakin dekat
aku mendapatkanmu Meskipun aku mendapatkan ketakutan yang lebih. Kurasa aku
tidak bisa menghentikan semua ini” *Can You Hear Me by Taeyeon SNSD
....Be
continue....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar