.................................................................

.................................................................

Jumat, 08 Mei 2015

Fan Fiction The Dark Moonlight (Sooyoung SNSD+Jo Kyung Ho)



FF-THE DARK MOONLIGHT
Part 3
Title : “The Dark Moonlight”            
Author : jung rae ah
Cast : Choi Sooyoung, Jo Kyung Ho, Woo Bin, Yoo Jung
Genre : sad, friend ship, romance
Disclaimer :
“tiap cast di FF ini adalah milik Tuhan dan Ortu masing-masing”
“no bash# no fanwar”
Disclaimer facts :
*Sooyoung SNSD is Jo Kyung Ho’s Girlfriend,
*jessica SNSD is Tylor Kwon’s Girlfriend,
*Krystal Jung is Jessica’s younger sister

All story was continue ................................................................................................
“I began recall everything that I left behind
You’re my peter pan
This world so lonely without you
Let’s back to our neverland
Our memories are there
All our laughter, smiles, everything’s still there
You’ll always be my peter pan
no matter how long I have to stand
i’ll wait here for you
Because it’s not the end I know I will meet you again”
*English trans of EXO_peter pan

...........................................................................................................................................
Semua ini terlalu rumit. Rumit dalam arti segalanya. Suatu ketika, sepulang dari kampusnya, ia semakin ngenes melihat tugas sekolah yang menumpuk diatas kasurnya.
            “aniyaaa... mwo? Hesss... Melihat buku ini saja aku sudah malas membukanya,” Sooyoung pun terbaring di tempat tidurnya diantara buku-buku itu, “dia itu, huh... sungguh, aku tak bisa menahan ini semua. (melamun, dan... ) Aaaa....... namja? Apa bagusnya? Mulai sekarang tancapkan NAREUL NAMJA EOBSIE JAL SARA (I DON’T NEED A MAN). Namja bisa membuatku bahagia, tapi juga menangis. Menangis luar dalam,” hal ini memang sangat konyol. Sooyoung juga tak mengerti mengapa ini harus terjadi padanya.
            “asshhh... anggap saja aku free. Tidak ada namja tidak terlalu buruk. A sepertinya aku harus keluar rumah untuk refreshing sebentar. Tapi bagaimana dengan nasib tugasku ini ya? Eottokhaeyo??? Mmm... (berfikir) biarlah. Aku ingin bersenang-senang dulu untuk melupakan semua ini. Fighting Sooyoung!” perlahan ia melangkah keluar rumah menuju City Mall. Disana, saat Sooyoung mencari makan dan memesannya, lalu duduk disalah satu tempat, ia berjumpa dengan temannya.
            “Sooyoung?” sapa seseorang dari belakang. Sooyoung yang sedang melamun,  tak dapat memperhatikan suasana. Tak sabar, Orang itu langsung memukul pundak Sooyoung.
            “aaahh... (menengok) niga mwonde? Mwo? Yoo jung? Hei... apa-apaan kau ini?” sentak Sooyoung pada Yoo jung.
            “annyeonghaseyo!!! haha... kau tampak sedang banyak pikiran ya? Bagaimana kabarmu dan Kyung Ho?” tanya Yoo Jung yang dihadapannya.
            “Kyung Ho? Aku sudah tidak memikirkannya lagi. Jangan mengingatkanku padanya, dia dan Jessica Jung,” bincangnya bersama Yoo Jung yang sedang makan semangkuk mi ramen.
            “uhuk (keselek) hah? Jessica? Lagi? Maunya itu apa? Aku tidak terima! Uhuk uhuk....” protes Yoo Jung sambil minum sebotol minuman dingin. “lalu bagaimana denganmu? Noman jeolasse? Gwenchana Sooyoung? Apa aku perlu menghajarnya?” tambahnya.
            “udah udah... jangan begitu kau ini. Kau lihat aku? Aku tak sedih sama sekali. Naneun gwenchana,” hibur Sooyoung pada Yoo Jung agar tak menghawatirkannya, Sooyoung memberinya senyum lebar.
            “yang benar saja??? Lalu itu apa yang mengalir dipipimu? Kau ini! gojitmariya, tak usah berbohong!” Yoo Jung menasehati Sooyoung.
            “ah ini? Ini hanya air mata!” seru Sooyoung
            “arrgghh...baiklah. mmm... hei ngomong-ngomong, sepertinya kau salah memilih menu makanan.” Ujar yoo jung. “hah? Salah pesan? Kurasa tidak!” sentaknya pelan.
“Kau ini memesan chicken american balado, padahal kau tak suka daging. Terus minumannya es krim, rasa coklat lagi! Bukankah itu akan membuatmu semakin kehausan?!!! Hebat!!! Demi Kyung Ho kau salah makan!” canda Yoo Jung pada Sooyoung.
            “kau ini! Kubilang jangan sebut namanya. Kalau masih bahas aku sawat ayam nohh.... noh...” Sooyoung mulai berapi-api.
            “ee... eee... nde chingu!!! Jangan dong!! Just kidding kok!” mohon Yoo Jung pada Sooyoung.
...........................................................................................................................................

            Malam yang menakjubkan. Bulan bersinar ditengah sinar rasi-rasi bintang. Langit malam bertabur kebahagiaan. Namun, berjuta kesedihan dan kegelapan melumat dibawah sinarnya. Choi Sooyoung! Kini entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu.
            “sudah kubilang aku tidak mengingatnya lagi, tapi...” Sooyoung hanya meratapi semuanya.
            Tiba-tiba saja awan hitam mulai menghalangi cahaya malam itu. ya, hujan pun turun. Membuat malam semakin dingin merayakan kegelisahan tak berujung itu. lagi-lagi, entahlah, Sooyoung merasakan feeling yang amat buruk. Sooyoung hanya menggenggam ponselnya disamping lembar kerja yang harus ia kerjakan. Ponselnya berdering .... kriiiinggg....
“woo bin? Menelfon? Ada apa ya?” tanyanya dalam hati. Sooyoung mengambil nafas panjang, lalu menjawab panggilan itu.
            Belum sempat mengucapkan salam, Woo Bin sudah memotong pembicaraan dan berkata, “Kyung Ho kecelakaan!!!” ,,, “mwoya? Aku tak mendengar apapun. Disini hujan semakin deras, kau pasti dijalan ya? Berisik sekali. Aku benar-benar tidak mendengar dengan jelas. Ada apa? Mwoya?” teriaknya di ponsel yang ia letakkan didepan mulutnya.
            “Kyung Ho!!!!!!! Ke-ce-la-ka-an!!!!!!!!!” tegas Woo Bin.
            “kyung Ho? Apa? Ada apa lagi dengannya? Yang jelas!!!!” Sooyoung amat penasaran. Namun, panggilan itu ditutup begitu saja oleh Woo Bin.
            “apa maksudnya menelfonku lalu berkata “Kyung Ho!!! Kyung Ho!!!” tak ada hubungannya denganku,” ucap dibibirnya, padahal ia menahan sejuta kekhawatiran.
            Selang 5 detik, ia menerima pesan dari Woo Bin. Yang isinya,
“Kyung Ho kecelakaan! Dia membutuhkanmu sekarang!!! Datanglah ke RS dekat kampus!!! Aku tak berbohong padamu, aku mohon...”
karena pesan itu.... rasanya darah tak dapat mengalir lagi. Ia terdiam sejenak, ia merenung. Mungkin ia berkata tak akan mengingatnya, tapi itu hanyalah sebuah ilusi. Meski hujan petir, ia tak peduli, ia tetap bergegas ke Rumah Sakit. Rintangan apapun ia hadang meski harus sakit-sakitan. Demi Jo Kyung Ho itu!
            Ia hanya berlari menuju kesana. Tanpa mantel, payung, atau apapun. Perjalanan yang sangat mencekik. Gelap, dingin, petir menyambar-nyambar, yang semakin membuatnya ketakutan dan panik dalam hati.
“apakah Kyung Ho baik-baik saja?” Ia berlari makin cepat. Rumah Sakit itu sangat jauh jaraknya. Disaat ia lelah, ia akan meminum sedikit air hujan #WOW.  dibalik langkah yang kian berat, ia berusaha tegar. Dibawah lampu jalan, kakinya terhenti. Ia melihat telapak tangannya yang memutih seperti tangan mayat. Wajahnya memucat, ia teringat persis saat ia remaja, ia pernah menderita anemia. Saat suhu ruangan turun sedikit saja, telapak tangannya akan mudah putih seperti itu. tapi itu hanya masa lalu karena kini ia telah sembuh.
            “aku lelah... uhh tapi aku tak boleh berhenti, Rumah Sakit sudah dekat!” saat Sooyoung bangkit, namun ia terjatuh. Tubuhnya menolak untuk kembali berjalan ditengah hujan. ia mencoba kembali bangkit dan terjatuh lagi. Sedikit demi sedikit, air mata terus menetes dari ujung matanya. Tiba-tiba tubuhnya terbaring dipinggir jalan. Tapi ia terus memaksa. Dan terjatuh lagi. Disamping itu ia mendengar suara seseorang memanggilnya. “Sooyoung?” Samar-samar ia melihat sosok membawa payung lalu meraih tangannya. Sosok itu menolong Sooyoung.
            Sooyoung berdiri didepan orang itu. dan betapa terkejutnya bahwa yang ia lihat adalah Woo Bin.
            “kau tak seharusnya seperti ini,” Woo Bin mengalihkan payung itu kepada Sooyoung, lalu menuntunnya ke Rumah Sakit. Tanpa berkata-kata, Sooyoung hanya pasrah karena energinya telah terkuras sejauh ini.
            Sesampainya, Sooyoung melihat Kyung Ho benar-benar terlihat lebih sakit dan menderita daripadanya.
“mengenaskan bukan?” tanya Woo Bin dengan nada putus asa. Ia pun melangkah pergi.
            “tunggu! (Woo Bin terhenti) lalu dimana Sica?” tanya Sooyoung sebelum ia menemani Kyung Ho yang dalam ketidaksadarannya. Woo Bin mencoba tenang dan berbalik menjelaskan semua pada Sooyoung.
            “tadi itu, saat Kyung Ho pergi membeli peralatan prakteknya esok, ia bertemu Sica dating bersama Tylor Kwon. Dijalan ia kepikiran dan tertabrak truk. Sebenarnya, Kyung Ho tak menyukai Sica yang sekarang. Ini hanya untuk melupakanmu dan memalingkanmu padaku. Sekarang kau tahu itu,” Mereka terdiam, Woo Bin mengalihkan pembicaraan, “Hey! kau tampak kedinginan Sooyoung,” Woo Bin menyandarkan jaketnya lalu pergi dengan langkah berat.
            Perlahan ia memandang Kyung Ho lebih dekat. Wajahnya penuh dengan luka, tubuhnya tak berdaya, kulitnya putih memucat. Lebih pucat dan dingin darinya. Monitor pendeteksi detak jantung kian menunjukkan bahwa Kyung Ho tak akan lama lagi dapat ia lihat. Tiba-tiba Kyung Ho mengigau mendekap tangan Sooyoung. “a... kyung Ho! Kau bermimpi apa ini? Hah..”
(back song_exo-moonlight)
“seiring dengan datangnya malam,
Kau menghampiriku perlahan
Menyingkirkan kegelapan dan membangunkanku dari tidurku
Dan melalui jendela yang terbuka kau meninggalkanku
Apakah kau tersesat lagi? Kau... kau... kau...
Angin malam masih terasa dingin... bangunlah
So, baby hold on
Aku tak bisa meninggalkanmu sendiri
Maka aku pun meninggalkan jalanku dan mengikutimu
Kau yang bermandikan cahaya bulan
Aku tak pernah melihat raut wajah yang mempesona seperti itu
Aku masih terdiam menatapmu
Hingga pada akhir pandanganku
Sebuah tempat dimana aku tak dapat meraihmu
Dimana aku tak bisa menyentuhmu
Pantulan dalam air bukanlah orang itu
Itu adalah cerita sedihmu yang tak terpenuhi
Semakin kau dekat padanya semakin sakit kau dapat
Cinta itu, hentikanlah... hentikanlah...
Cinta itu, hentikanlah... hentikanlah...
Aku berteriak padamu seperti ini
Janganlah pergi, sayapmu akan basah”

Be Continue............

Tidak ada komentar:

Soshi One

Soshi One