FF-THE
DARK MOONLIGHT
Part
3
Title
: “The Dark Moonlight”
Author
: jung rae ah
Cast :
Choi Sooyoung, Jo Kyung Ho, Woo Bin, Yoo Jung
Genre :
sad, friend ship, romance
Disclaimer
:
“tiap
cast di FF ini adalah milik Tuhan dan Ortu masing-masing”
“no
bash# no fanwar”
Disclaimer
facts :
*Sooyoung
SNSD is Jo Kyung Ho’s Girlfriend,
*jessica
SNSD is Tylor Kwon’s Girlfriend,
*Krystal
Jung is Jessica’s younger sister
All
story was continue ................................................................................................
“I began recall everything that I left behind
You’re
my peter pan
This
world so lonely without you
Let’s
back to our neverland
Our
memories are there
All
our laughter, smiles, everything’s still there
You’ll
always be my peter pan
no
matter how long I have to stand
i’ll
wait here for you
Because
it’s not the end I know I will meet you again”
*English
trans of EXO_peter pan
...........................................................................................................................................
Semua ini terlalu rumit. Rumit dalam arti segalanya.
Suatu ketika, sepulang dari kampusnya, ia semakin ngenes melihat tugas sekolah
yang menumpuk diatas kasurnya.
“aniyaaa...
mwo? Hesss... Melihat buku ini saja aku sudah malas membukanya,” Sooyoung pun
terbaring di tempat tidurnya diantara buku-buku itu, “dia itu, huh... sungguh,
aku tak bisa menahan ini semua. (melamun, dan... ) Aaaa....... namja? Apa bagusnya?
Mulai sekarang tancapkan NAREUL NAMJA EOBSIE JAL SARA (I DON’T NEED A MAN).
Namja bisa membuatku bahagia, tapi juga menangis. Menangis luar dalam,” hal ini
memang sangat konyol. Sooyoung juga tak mengerti mengapa ini harus terjadi
padanya.
“asshhh...
anggap saja aku free. Tidak ada namja tidak terlalu buruk. A sepertinya aku
harus keluar rumah untuk refreshing sebentar. Tapi bagaimana dengan nasib
tugasku ini ya? Eottokhaeyo??? Mmm... (berfikir) biarlah. Aku ingin
bersenang-senang dulu untuk melupakan semua ini. Fighting Sooyoung!” perlahan
ia melangkah keluar rumah menuju City Mall. Disana, saat Sooyoung mencari makan
dan memesannya, lalu duduk disalah satu tempat, ia berjumpa dengan temannya.
“Sooyoung?”
sapa seseorang dari belakang. Sooyoung yang sedang melamun, tak dapat memperhatikan suasana. Tak sabar, Orang
itu langsung memukul pundak Sooyoung.
“aaahh...
(menengok) niga mwonde? Mwo? Yoo jung? Hei... apa-apaan kau ini?” sentak
Sooyoung pada Yoo jung.
“annyeonghaseyo!!!
haha... kau tampak sedang banyak pikiran ya? Bagaimana kabarmu dan Kyung Ho?”
tanya Yoo Jung yang dihadapannya.
“Kyung Ho?
Aku sudah tidak memikirkannya lagi. Jangan mengingatkanku padanya, dia dan
Jessica Jung,” bincangnya bersama Yoo Jung yang sedang makan semangkuk mi ramen.
“uhuk
(keselek) hah? Jessica? Lagi? Maunya itu apa? Aku tidak terima! Uhuk uhuk....” protes
Yoo Jung sambil minum sebotol minuman dingin. “lalu bagaimana denganmu? Noman
jeolasse? Gwenchana Sooyoung? Apa aku perlu menghajarnya?” tambahnya.
“udah udah...
jangan begitu kau ini. Kau lihat aku? Aku tak sedih sama sekali. Naneun
gwenchana,” hibur Sooyoung pada Yoo Jung agar tak menghawatirkannya, Sooyoung
memberinya senyum lebar.
“yang benar
saja??? Lalu itu apa yang mengalir dipipimu? Kau ini! gojitmariya, tak usah
berbohong!” Yoo Jung menasehati Sooyoung.
“ah ini?
Ini hanya air mata!” seru Sooyoung
“arrgghh...baiklah.
mmm... hei ngomong-ngomong, sepertinya kau salah memilih menu makanan.” Ujar yoo
jung. “hah? Salah pesan? Kurasa tidak!” sentaknya pelan.
“Kau ini memesan chicken american balado,
padahal kau tak suka daging. Terus minumannya es krim, rasa coklat lagi!
Bukankah itu akan membuatmu semakin kehausan?!!! Hebat!!! Demi Kyung Ho kau
salah makan!” canda Yoo Jung pada Sooyoung.
“kau ini! Kubilang
jangan sebut namanya. Kalau masih bahas aku sawat ayam nohh.... noh...”
Sooyoung mulai berapi-api.
“ee...
eee... nde chingu!!! Jangan dong!! Just kidding kok!” mohon Yoo Jung pada
Sooyoung.
...........................................................................................................................................
Malam yang
menakjubkan. Bulan bersinar ditengah sinar rasi-rasi bintang. Langit malam
bertabur kebahagiaan. Namun, berjuta kesedihan dan kegelapan melumat dibawah
sinarnya. Choi Sooyoung! Kini entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu.
“sudah
kubilang aku tidak mengingatnya lagi, tapi...” Sooyoung hanya meratapi
semuanya.
Tiba-tiba
saja awan hitam mulai menghalangi cahaya malam itu. ya, hujan pun turun. Membuat
malam semakin dingin merayakan kegelisahan tak berujung itu. lagi-lagi,
entahlah, Sooyoung merasakan feeling yang amat buruk. Sooyoung hanya
menggenggam ponselnya disamping lembar kerja yang harus ia kerjakan. Ponselnya berdering
.... kriiiinggg....
“woo bin? Menelfon? Ada apa ya?” tanyanya dalam
hati. Sooyoung mengambil nafas panjang, lalu menjawab panggilan itu.
Belum
sempat mengucapkan salam, Woo Bin sudah memotong pembicaraan dan berkata,
“Kyung Ho kecelakaan!!!” ,,, “mwoya? Aku tak mendengar apapun. Disini hujan
semakin deras, kau pasti dijalan ya? Berisik sekali. Aku benar-benar tidak
mendengar dengan jelas. Ada apa? Mwoya?” teriaknya di ponsel yang ia letakkan
didepan mulutnya.
“Kyung
Ho!!!!!!! Ke-ce-la-ka-an!!!!!!!!!” tegas Woo Bin.
“kyung Ho? Apa?
Ada apa lagi dengannya? Yang jelas!!!!” Sooyoung amat penasaran. Namun,
panggilan itu ditutup begitu saja oleh Woo Bin.
“apa
maksudnya menelfonku lalu berkata “Kyung Ho!!! Kyung Ho!!!” tak ada hubungannya
denganku,” ucap dibibirnya, padahal ia menahan sejuta kekhawatiran.
Selang 5
detik, ia menerima pesan dari Woo Bin. Yang isinya,
“Kyung Ho kecelakaan! Dia membutuhkanmu
sekarang!!! Datanglah ke RS dekat kampus!!! Aku tak berbohong padamu, aku
mohon...”
karena pesan itu.... rasanya darah tak dapat
mengalir lagi. Ia terdiam sejenak, ia merenung. Mungkin ia berkata tak akan mengingatnya,
tapi itu hanyalah sebuah ilusi. Meski hujan petir, ia tak peduli, ia tetap
bergegas ke Rumah Sakit. Rintangan apapun ia hadang meski harus sakit-sakitan.
Demi Jo Kyung Ho itu!
Ia hanya
berlari menuju kesana. Tanpa mantel, payung, atau apapun. Perjalanan yang
sangat mencekik. Gelap, dingin, petir menyambar-nyambar, yang semakin
membuatnya ketakutan dan panik dalam hati.
“apakah Kyung Ho baik-baik saja?” Ia berlari
makin cepat. Rumah Sakit itu sangat jauh jaraknya. Disaat ia lelah, ia akan
meminum sedikit air hujan #WOW. dibalik
langkah yang kian berat, ia berusaha tegar. Dibawah lampu jalan, kakinya
terhenti. Ia melihat telapak tangannya yang memutih seperti tangan mayat.
Wajahnya memucat, ia teringat persis saat ia remaja, ia pernah menderita
anemia. Saat suhu ruangan turun sedikit saja, telapak tangannya akan mudah putih
seperti itu. tapi itu hanya masa lalu karena kini ia telah sembuh.
“aku
lelah... uhh tapi aku tak boleh berhenti, Rumah Sakit sudah dekat!” saat
Sooyoung bangkit, namun ia terjatuh. Tubuhnya menolak untuk kembali berjalan
ditengah hujan. ia mencoba kembali bangkit dan terjatuh lagi. Sedikit demi
sedikit, air mata terus menetes dari ujung matanya. Tiba-tiba tubuhnya
terbaring dipinggir jalan. Tapi ia terus memaksa. Dan terjatuh lagi. Disamping
itu ia mendengar suara seseorang memanggilnya. “Sooyoung?” Samar-samar ia
melihat sosok membawa payung lalu meraih tangannya. Sosok itu menolong
Sooyoung.
Sooyoung
berdiri didepan orang itu. dan betapa terkejutnya bahwa yang ia lihat adalah
Woo Bin.
“kau tak
seharusnya seperti ini,” Woo Bin mengalihkan payung itu kepada Sooyoung, lalu
menuntunnya ke Rumah Sakit. Tanpa berkata-kata, Sooyoung hanya pasrah karena
energinya telah terkuras sejauh ini.
Sesampainya,
Sooyoung melihat Kyung Ho benar-benar terlihat lebih sakit dan menderita
daripadanya.
“mengenaskan bukan?” tanya Woo Bin dengan nada
putus asa. Ia pun melangkah pergi.
“tunggu!
(Woo Bin terhenti) lalu dimana Sica?” tanya Sooyoung sebelum ia menemani Kyung
Ho yang dalam ketidaksadarannya. Woo Bin mencoba tenang dan berbalik
menjelaskan semua pada Sooyoung.
“tadi itu,
saat Kyung Ho pergi membeli peralatan prakteknya esok, ia bertemu Sica dating
bersama Tylor Kwon. Dijalan ia kepikiran dan tertabrak truk. Sebenarnya, Kyung
Ho tak menyukai Sica yang sekarang. Ini hanya untuk melupakanmu dan
memalingkanmu padaku. Sekarang kau tahu itu,” Mereka terdiam, Woo Bin
mengalihkan pembicaraan, “Hey! kau tampak kedinginan Sooyoung,” Woo Bin
menyandarkan jaketnya lalu pergi dengan langkah berat.
Perlahan ia memandang
Kyung Ho lebih dekat. Wajahnya penuh dengan luka, tubuhnya tak berdaya,
kulitnya putih memucat. Lebih pucat dan dingin darinya. Monitor pendeteksi
detak jantung kian menunjukkan bahwa Kyung Ho tak akan lama lagi dapat ia
lihat. Tiba-tiba Kyung Ho mengigau mendekap tangan Sooyoung. “a... kyung Ho! Kau bermimpi apa ini? Hah..”
(back song_exo-moonlight)
“seiring
dengan datangnya malam,
Kau
menghampiriku perlahan
Menyingkirkan
kegelapan dan membangunkanku dari tidurku
Dan melalui
jendela yang terbuka kau meninggalkanku
Apakah kau
tersesat lagi? Kau... kau... kau...
Angin malam
masih terasa dingin... bangunlah
So, baby hold
on
Aku tak bisa
meninggalkanmu sendiri
Maka aku pun
meninggalkan jalanku dan mengikutimu
Kau yang
bermandikan cahaya bulan
Aku tak pernah
melihat raut wajah yang mempesona seperti itu
Aku masih
terdiam menatapmu
Hingga pada
akhir pandanganku
Sebuah tempat
dimana aku tak dapat meraihmu
Dimana aku tak
bisa menyentuhmu
Pantulan dalam
air bukanlah orang itu
Itu adalah
cerita sedihmu yang tak terpenuhi
Semakin kau
dekat padanya semakin sakit kau dapat
Cinta itu,
hentikanlah... hentikanlah...
Cinta itu,
hentikanlah... hentikanlah...
Aku berteriak
padamu seperti ini
Janganlah
pergi, sayapmu akan basah”
Be Continue............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar