FanFiction
Title : Ice Flower
Author : Jung Rae Ah (Ayu P.)
Main Cast : Yuju Gfriend
Other cast :
Yeri Red Velvet, Zelo B.A.P, Suho Exo, SeHun Exo, Minho Shinee, Kim TaeYeon,
etc.
Length : Multi Chapter
Rating :
Teen
Genre :
School life, sad, Olimpiad story, Song Ficts, etc.
Disclaimer :
*Cast belong to God and
their parents
*This
FF is mine. (Fiksi ini berdasarkan imajinasi author. Jika ada kesamaan
karakter, cerita, kebudayaan, hal-hal yang tidak sesuai (entah itu cast, alur,
latar), dan lain-lain yang terkandung di setiap unsur di dalam cerita ini.
Maka, itu semua hanyalah sebuah kebetulan belaka.)
Cr
: Ayupuspitaningrum129.blogspot.com
A/N
: Awas banyak Typo. Maaf kalau kurang seru. ^_^.... Author saranin baca FFnya
sambil dengerin lagu “Red Velvet_One of These Night”
2016©Jung Rae Ah(Ayu P.)
CHAPTER 1
One of These
Night
...
...
---Happy Reading---
Hope You Enjoy It J
...
...
“Eunhasu neomeoe adeukhi meon gose”
“Di luar Bima Sakti, dalam jarak,
tempat yang sangat jauh”
Inilah aku. Jiwa yang terbangun dari
mimpiku. Pembungkus manis kenangan pahit yang bersinar di dalam otakku. Bukan
karena aku menderita aku membabi buta. Tetapi, lihatlah! Lihatlah ke dalam bola
mataku. Kau tak akan menemukan se-atom kegundahan yang menghias wajahku. Namun,
entah mengapa aku selalu terbayang oleh rintihan masa lalu yang seolah-olah
seperti planet yang mengorbit dan akulah pusatnya.
“Yuju eonni (Kak Yuju). Kamu gak tau
peraturan disini ya?” Tanya seorang soulmateku, sebut saja Yeri.
“Dengar. Aku sangat-sangat-sangat
bosan mendengar ocehan seperti itu.” Jelasku sambil memalingkan wajahku
darinya.
“Aku tahu kok peraturannya.
‘DILARANG GALAU’. Ya, kan? Siapa sih yang bikin aturan itu?” Tambahku lagi.
“Well, gini loh kak, kamu pilih yang
mana? Lebih baik jadi olimpian yang berwibawa atau jadi olimpian Internasional
namun ia tampak seperti orang yang paling sedih di alam semesta.” Jelasnya
sambil merapikan tumpukan buku astronomi di atas mejanya.
...
Ya, kami sedang ada di dalam ruang pembinaan.
Kami adalah sebuah tim yang akan berlayar ke luar alam semesta yang belum
pernah kalian fikirkan sebelumnya. Yeri adalah member termuda kami, usianya
masih 15 tahun. Sedangkan usiaku sekitar 17 tahun, begitu juga dengan Zelo dan
SeHun.
Di dekat pintu, seorang lelaki yang sangat suka
dengan buku yang sedang melamun seorang diri, namanya Suho. Meskipun dia
pendiam, tapi dialah leader tim kami. Sedangkan leader dari kepanitian Tim
Nasional Star (“Star” anggap saja nama negara) adalah Kim TaeYeon. TaeYeon
Eonni-lah yang mengurus semuanya. Termasuk mengatur segala persiapan training
sampai 3 bulan ke depan.
....
“Kak, kamu kenapa sih murung terus. Padahal kita
baru kenal hari ini. Jangan tertutup terus, cerita dong masalah apa yang bikin
kakak sedih! Besok pembina kita bakal dateng looo.” Yeri memohon padaku.
Terpaksa, aku tak kuasa menatap wajah polosnya lagi. Aku mulai menyebrangi
kenangan putih dan bercerita dengan canggung.
FLASHBACK ON!
Bolehkah aku menyibak bayangmu? Ups! Salah. Itu
hanya sisi burukku yang menginginkanmu. Sudah lama aku tertikam dalam perasaan
ini dan aku lelah. Aku tak ingin mengenal pesona busukmu itu. ingatlah
baik-baik! Rantai penderitaan yang kurasakan akan terus menghantuimu seperti
apa yang ku rasakan. Camkan itu!
“Oppa! Dengarkan aku...Please
oppa....tinggal sebentar saja.” Pintaku sambil mengelabuhi lelaki berusia 17
tahun itu.
“Hanya sebentar. Satu dari malam
ini.” Lirihku pelan.
Tiba-tiba suara hentakan kakinya terhenti sejenak.
Aku mendongak. Ku biarkan hening menyapa mood kami dan me-refreshnya kembali.
Hatiku bergoncang hebat.
“Apa yang kau inginkan?” Tanya lelaki itu dengan
suara serak.
“Could you stay with me? One of these night.” Ku
coba untuk mengerat tangannya, namun ia pasti pergi lebih dulu.
“Babo (bodoh)! Sejak kapan kita pernah berhubungan
seperti yang ada di otakmu sekarang, hah?”
Deg!
Betapa tajamnya untaian kalimat kotor yang tak
diundang itu menusuk ke dalam jiwaku yang sesak. Dan ia tak tahu seberapa sakit
rasa yang sedang ku tahan dari tatapan matanya. Spontan, air mataku pun
berjatuhan.
“Hello...Kok nangis sih? Kalo ngliat kamu nangis
gini, jadi makin gak kenal deh aku sama kamu. Kamu gak tuli kan? Kamu masih
denger kata-kataku tadi?”
“....” Aku hanya diam seribu bahasa.
Dalam rentang waktu yang sama, hanya untuk satu
menit. Dalam jarak yang sama, tinggal untuk sebentar.
“Mmm... gini aja deh... kalo kamu iya, bilang putus sekarang. oke? Setelah
detik ini kan kita gak mungkin ketemu lagi dan kata siapa sih aku pernah suka
sama kamu. Hoo hoo... Mulai sekarang kamu fokus aja sama masa depan kamu.
Kenapa repot-repot mikirin aku? Hah! Kalo kamu gagal kan aku gak bisa tanggung
jawab. Arasseo!” namja (lelaki) itu berlalu meninggalkanku diriku.
Ada banyak hal yang ingin ku katakan padanya. Tetapi
semua hal itu menghilang saat berada di ujung lidahku. Aku yang masih
berseragam, tak dapat menahan malu dari apa yang telah ku lakukan tadi. Memohon
kepada seorang namja yang menganggapku bodoh. Lalu harus disebut apa jalan yang
telah kita tempuh waktu itu? Bahkan jika aku mengubah kalender, aku masih di
tempat yang sama.
FLASHBACK OFF
“Oh, gitu yaa...” Tiba-tiba suara aneh itu
tersambung dalam benang perbincanganku dengan Yeri. Suara itu sepertinya milik
si cadel. Oh, yang benar saja, ternyata ia menguping bersama Suho di dekat
mulut pintu.
“Sehun-aahhh~” aku berteriak sekencang mungkin.
Karena aku sangat tidak suka ada orang yang diam-diam ikut menyusuri privasiku.
“Jangan curcol mulu.... Belajar dong! BELAJAR!!!”
Bentak Suho sambil menyodoriku sebuah buku Fundamental Astronomy.
“Yah, kan ini kita baru dateng kok udah di bentak-bentak. Tadi juga baru aja
kenal sama kalian semua. Huh!” Aku membuang peluh seraya melipat kedua tanganku
di atas meja yang bertuliskan namaku.
“Asal kau tau. Meski
masih 3 bulan, tapi deadline kita sangatlah full. Eh... disini kamu
malah enak-enak an curcol. E=mc2; F=m.a; kau fikir itu hanya sebuah konsep?
Rumus-rumus itu mewakili semua realita yag terjadi setiap hari. Lubang hitam,
galaksi, Super Cluster, nebula, satelit, planet, bintang, tata surya, matahari
kita, bumi kita, bulan kita, peristiwa dilasi waktu.......semuanya. Astronomi,
astrofisika, kosmologi, astrobiologi, Relitivitas Einstein, maupun teori lain.
Setidaknya kita harus seperti master dari hal-hal tersebut. Bahkan semua hal
yang belum kau ketahui.” Ujar Suho panjangxlebar.
Mulutku menganga lebar, tak bisa menjawab
ketegasannya. Tingkahnnya, seolah mendorongku dari belakang.
“Kak Suho, naega mianhaeyo (aku minta maaf).” Yeri
berdiri lalu pergi ke bangkunya.
SeHun yang tadi mengolokku, kini sepasang matanya
tengah menyuluti ilmu baru yang ia dapat dari buku-buku baru yang kami peroleh
dari TaeYeon eonni. Sedangkan si genius, Zelo, masih betah saja menggarap
proyeknya sejak datang pagi tadi. Ia mengatakan bahwa ia ingin menemukan
revolusi baru dalam hal telekinetik dan teleportasi. Aku hanya bersajak di
dalam hati. Semangatku mendidih tepat di dalam otakku.
Suho pun lelah akan tingkahku. Ia kembali ke
tempatnya. Dan hanya sebentar, tinggal sebentar saja. aku mulai melupakan satu
kejadian dari malam itu. Malam ini akan menjadi saksi bisu pertentangan dingin
yang akan lenyap dari kegelapan. Di malam ini pula, kegigihanku akan terus
memancarkan sinar yang sangat menyilaukan. Di tengah-tengah galaksi Bima Sakti.
Di antara keindahan alam semesta. Hanya satu yang tak bisa ku lupakan, yaitu
waktu mulai sekarang.
To be
Continue.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar