.................................................................

.................................................................

Senin, 30 Mei 2016

Fan Fiction Ice Flower [Yuju Gfriend]

FanFiction
Title                 : Ice Flower
Author             : Jung Rae Ah (Ayu P.)
Main Cast        : Yuju Gfriend
Other cast         : Yeri Red Velvet, Zelo B.A.P, Suho Exo, SeHun Exo, Minho Shinee, Kim TaeYeon, etc.
Length             : Multi Chapter
Rating             :  Teen
Genre              :  School life, sad, Olimpiad story, Song Ficts, etc.
Disclaimer :
*Cast belong to God and their parents
*This FF is mine. (Fiksi ini berdasarkan imajinasi author. Jika ada kesamaan karakter, cerita, kebudayaan, hal-hal yang tidak sesuai (entah itu cast, alur, latar), dan lain-lain yang terkandung di setiap unsur di dalam cerita ini. Maka, itu semua hanyalah sebuah kebetulan belaka.)
Cr : Ayupuspitaningrum129.blogspot.com
A/N : Awas banyak Typo. Maaf kalau kurang seru. ^_^.... Author saranin baca FFnya sambil dengerin lagu “Red Velvet_One of These Night”
2016©Jung Rae Ah(Ayu P.)
CHAPTER 1
One of These Night

...
...
---Happy Reading---
Hope You Enjoy It J
...
...
“Eunhasu neomeoe adeukhi meon gose”
“Di luar Bima Sakti, dalam jarak, tempat yang sangat jauh”
            Inilah aku. Jiwa yang terbangun dari mimpiku. Pembungkus manis kenangan pahit yang bersinar di dalam otakku. Bukan karena aku menderita aku membabi buta. Tetapi, lihatlah! Lihatlah ke dalam bola mataku. Kau tak akan menemukan se-atom kegundahan yang menghias wajahku. Namun, entah mengapa aku selalu terbayang oleh rintihan masa lalu yang seolah-olah seperti planet yang mengorbit dan akulah pusatnya.
            “Yuju eonni (Kak Yuju). Kamu gak tau peraturan disini ya?” Tanya seorang soulmateku, sebut saja Yeri.
            “Dengar. Aku sangat-sangat-sangat bosan mendengar ocehan seperti itu.” Jelasku sambil memalingkan wajahku darinya.
            “Aku tahu kok peraturannya. ‘DILARANG GALAU’. Ya, kan? Siapa sih yang bikin aturan itu?” Tambahku lagi.
            “Well, gini loh kak, kamu pilih yang mana? Lebih baik jadi olimpian yang berwibawa atau jadi olimpian Internasional namun ia tampak seperti orang yang paling sedih di alam semesta.” Jelasnya sambil merapikan tumpukan buku astronomi di atas mejanya.
...
            Ya, kami sedang ada di dalam ruang pembinaan. Kami adalah sebuah tim yang akan berlayar ke luar alam semesta yang belum pernah kalian fikirkan sebelumnya. Yeri adalah member termuda kami, usianya masih 15 tahun. Sedangkan usiaku sekitar 17 tahun, begitu juga dengan Zelo dan SeHun.
Di dekat pintu, seorang lelaki yang sangat suka dengan buku yang sedang melamun seorang diri, namanya Suho. Meskipun dia pendiam, tapi dialah leader tim kami. Sedangkan leader dari kepanitian Tim Nasional Star (“Star” anggap saja nama negara) adalah Kim TaeYeon. TaeYeon Eonni-lah yang mengurus semuanya. Termasuk mengatur segala persiapan training sampai 3 bulan ke depan.
....
“Kak, kamu kenapa sih murung terus. Padahal kita baru kenal hari ini. Jangan tertutup terus, cerita dong masalah apa yang bikin kakak sedih! Besok pembina kita bakal dateng looo.” Yeri memohon padaku. Terpaksa, aku tak kuasa menatap wajah polosnya lagi. Aku mulai menyebrangi kenangan putih dan bercerita dengan canggung.

FLASHBACK ON!
Bolehkah aku menyibak bayangmu? Ups! Salah. Itu hanya sisi burukku yang menginginkanmu. Sudah lama aku tertikam dalam perasaan ini dan aku lelah. Aku tak ingin mengenal pesona busukmu itu. ingatlah baik-baik! Rantai penderitaan yang kurasakan akan terus menghantuimu seperti apa yang ku rasakan. Camkan itu!
            “Oppa! Dengarkan aku...Please oppa....tinggal sebentar saja.” Pintaku sambil mengelabuhi lelaki berusia 17 tahun itu.
            “Hanya sebentar. Satu dari malam ini.” Lirihku pelan.
Tiba-tiba suara hentakan kakinya terhenti sejenak. Aku mendongak. Ku biarkan hening menyapa mood kami dan me-refreshnya kembali. Hatiku bergoncang hebat.
“Apa yang kau inginkan?” Tanya lelaki itu dengan suara serak.
“Could you stay with me? One of these night.” Ku coba untuk mengerat tangannya, namun ia pasti pergi lebih dulu.
“Babo (bodoh)! Sejak kapan kita pernah berhubungan seperti yang ada di otakmu sekarang, hah?”
Deg!
Betapa tajamnya untaian kalimat kotor yang tak diundang itu menusuk ke dalam jiwaku yang sesak. Dan ia tak tahu seberapa sakit rasa yang sedang ku tahan dari tatapan matanya. Spontan, air mataku pun berjatuhan.
“Hello...Kok nangis sih? Kalo ngliat kamu nangis gini, jadi makin gak kenal deh aku sama kamu. Kamu gak tuli kan? Kamu masih denger kata-kataku tadi?”
“....” Aku hanya diam seribu bahasa.
Dalam rentang waktu yang sama, hanya untuk satu menit. Dalam jarak yang sama, tinggal untuk sebentar.
“Mmm... gini aja deh... kalo kamu  iya, bilang putus sekarang. oke? Setelah detik ini kan kita gak mungkin ketemu lagi dan kata siapa sih aku pernah suka sama kamu. Hoo hoo... Mulai sekarang kamu fokus aja sama masa depan kamu. Kenapa repot-repot mikirin aku? Hah! Kalo kamu gagal kan aku gak bisa tanggung jawab. Arasseo!” namja (lelaki) itu berlalu meninggalkanku diriku.
Ada banyak hal yang ingin ku katakan padanya. Tetapi semua hal itu menghilang saat berada di ujung lidahku. Aku yang masih berseragam, tak dapat menahan malu dari apa yang telah ku lakukan tadi. Memohon kepada seorang namja yang menganggapku bodoh. Lalu harus disebut apa jalan yang telah kita tempuh waktu itu? Bahkan jika aku mengubah kalender, aku masih di tempat yang sama.
FLASHBACK OFF
“Oh, gitu yaa...” Tiba-tiba suara aneh itu tersambung dalam benang perbincanganku dengan Yeri. Suara itu sepertinya milik si cadel. Oh, yang benar saja, ternyata ia menguping bersama Suho di dekat mulut pintu.
“Sehun-aahhh~” aku berteriak sekencang mungkin. Karena aku sangat tidak suka ada orang yang diam-diam ikut menyusuri privasiku.
“Jangan curcol mulu.... Belajar dong! BELAJAR!!!” Bentak Suho sambil menyodoriku sebuah buku Fundamental Astronomy.
“Yah, kan ini kita baru dateng kok  udah di bentak-bentak. Tadi juga baru aja kenal sama kalian semua. Huh!” Aku membuang peluh seraya melipat kedua tanganku di atas meja yang bertuliskan namaku.
“Asal kau tau. Meski  masih 3 bulan, tapi deadline kita sangatlah full. Eh... disini kamu malah enak-enak an curcol. E=mc2; F=m.a; kau fikir itu hanya sebuah konsep? Rumus-rumus itu mewakili semua realita yag terjadi setiap hari. Lubang hitam, galaksi, Super Cluster, nebula, satelit, planet, bintang, tata surya, matahari kita, bumi kita, bulan kita, peristiwa dilasi waktu.......semuanya. Astronomi, astrofisika, kosmologi, astrobiologi, Relitivitas Einstein, maupun teori lain. Setidaknya kita harus seperti master dari hal-hal tersebut. Bahkan semua hal yang belum kau ketahui.” Ujar Suho panjangxlebar.
Mulutku menganga lebar, tak bisa menjawab ketegasannya. Tingkahnnya, seolah mendorongku dari belakang.
“Kak Suho, naega mianhaeyo (aku minta maaf).” Yeri berdiri lalu pergi ke bangkunya.
SeHun yang tadi mengolokku, kini sepasang matanya tengah menyuluti ilmu baru yang ia dapat dari buku-buku baru yang kami peroleh dari TaeYeon eonni. Sedangkan si genius, Zelo, masih betah saja menggarap proyeknya sejak datang pagi tadi. Ia mengatakan bahwa ia ingin menemukan revolusi baru dalam hal telekinetik dan teleportasi. Aku hanya bersajak di dalam hati. Semangatku mendidih tepat di dalam otakku.
Suho pun lelah akan tingkahku. Ia kembali ke tempatnya. Dan hanya sebentar, tinggal sebentar saja. aku mulai melupakan satu kejadian dari malam itu. Malam ini akan menjadi saksi bisu pertentangan dingin yang akan lenyap dari kegelapan. Di malam ini pula, kegigihanku akan terus memancarkan sinar yang sangat menyilaukan. Di tengah-tengah galaksi Bima Sakti. Di antara keindahan alam semesta. Hanya satu yang tak bisa ku lupakan, yaitu waktu mulai sekarang.
To be Continue.....

Tidak ada komentar:

Soshi One

Soshi One