Blood Factory
Cast : SNSD’s Seohyun, Xi Luhan, EXO’s Oh
Se hoon, Super Junior’s Choi Kyuhyun,
BTS’s Jungkook, F(x)’s Krystal Jung, Infinite’s Myungsoo (L), Miss A’s Suzy
Genre : fantasy, humor, action, Friendship, etc
Back
song : infinite-BTD, Luhan-Our
Tomorrow, SNSD-Bad Girl, Winner-Confession, Suzy-You’re My Star
Disclaimer : Cast milik tuhan+ortu masing2, FF ini
milik saya “Jung Rae Ah”.
Masih ingat prolognya?
Arasseo! Author lanjutin FFnya.
Story #PART 1
“TET! TET!”
seohyun menghitung bel dengan jemari lentiknya.
“1, 2
kali!” ia menghela nafas. Hanya kata, “ya elah” yang diucapnya berkali-kali.
Biasa saja karena budaya pulang pagi saat ini sangat dinantikan oleh banyak
siswa. Semua pandangan tertuju pada L.
“panggilan
ketua L!”
Kesempatan
dibalik kesempitan. Saat tak ada guru, L seolah tak berdosa mengabaikan hal itu
demi melamunkan wajahnya ke Seohyun yang duduk disamping bangkunya.
“L? Gwenchanayo?”
Perkataan
malaikat dari bibir Seohyun membuatnya tersenyum tanpa jelas. Gila. L benar2
sudah gila karenanya.
....................................................................................................................
Aku
memperhatikan caramu berbicara
Selalu
mengamati caramu tersenyum
Menatapi
segala yang kau lakukan.
Lirikanmu,
senyummu, semuanya
Dirimu
MEMBIUSKU DALAM PESONAMU.
....................................................................................................................
“Myungsoo? Kau mendengarku?” Seohyun
penasaran setengah kesal. Dan keadaan masih sama. Disaat semua siswa sibuk
dengan buku yang ada dihadapannya, L sibuk dengan masalah perasaan. Seohyun
mengobrak bangkunya.
“Jangan menatapku seperti itu! Kau ini,” Ujar
Seohyun.
“Hah! A o a (salting) o a o....” pipi L merah
seperti tomat matang.
“Sudah2 lemot. Aku saja!” Luhan mulai tak
sabar.
Luhan bergegas sambil menyanyikan sebuah love song ...
“Sesangi eodu weojigo (Saat dunia menjadi gelap).... Joyonghi
biga naerimyeon (Dan hujan turun diam-diam)..... Yeojeonhi geudaero (Semuanya
masih sama)..... Oneuldo eogimeobshi nan
(Meski saat ini tidak ada keraguan).... Boseonajil mot-hane
(Aku tak bisa keluar dari hal itu)..... Neoui saenggak aneseo (Aku tidak bisa keluar dari pikiran tentangmu)”
(Meski saat ini tidak ada keraguan).... Boseonajil mot-hane
(Aku tak bisa keluar dari hal itu)..... Neoui saenggak aneseo (Aku tidak bisa keluar dari pikiran tentangmu)”
Sesampainya
di aula sekolah, suasana sangat ramai.
“Mwo?
Aku terlambat! O, mo!” Luhan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Perlahan
memasuki aula dengan tenang.
“Luhan,
kau sudah tiba! Baiklah, Joheun Achim!”
Mr. Lee membuka sebuah pengumuman dengan wajah kepanikan.
“Joheun Achim!” jawab semua murid dengan
semangat.
“sebenarnya,
saya tidak bisa berkata-kata lagi.” Keringat Mr. Lee bercucuran.
“Sekolah
kita sudah dikepung segerombolan zombie.
Kota ini keadaannya sangat mengenaskan. Kalian selamatkan teman-teman kalian! Mianhae... saya tidak bisa melakukan
apapun, ini memang konyol! Tapi mianhaeyo,” Mr. Lee menghanyutkan mereka semua.
‘Ini
sangat swuliet,’ Celoteh Luhan dalam hati.
#BRAAKKK
#BRUUKKK #GGGRRRRRHHHH.....!!!!!
Gelegar
tembok belakang aula yang hancur akibat serangan zombie-zombie itu.
“aaaacckk....”
Semua berteriak. Apalagi saat mr. Lee diculik oleh zombie entah dibawa kemana.
Luhan
berlari sekuat tenaga demi teman-temannya. Sedikit mengendap-endap karena
keadaan. Namun, saat ia kembali ke kelas keadaan kacau.
“KIAMATTT!!!”
Teriakan Sehun memecah di gendang telinga Luhan.
“Saeng? Eoddiseo?” Luhan berusaha
menyingkir dari kepanikan teman-temannya. Tanpa ia sadari, ia beralih pikiran
ke Seohyun.
“Seohyun?”
ucap Luhan yang terus bingung. Luhan terus mencari-cari, mengendus-endus
sekecil apapun ruang yang mungkin. Dan kini ia tiba dipojokkan, Seohyun lah
yang ia lihat.
“Gwenchana?” Tanya Luhan sangat khawatir.
“Naneun gwenchanayo, jebal! Mengapa kau
baru datang?” Seohyun memukul punggung Luhan karena ketakutan. Luhan menatap
bingung ke mata Seohyun. Luhan berbisik dalam hati, ‘apa dia bisa semanja ini?
Harusnya dia berterima kasih karena kedatanganku, tapi ini... ahh,’
Tiba-tiba
Sehun datang dari sampingnya dengan sebuah pemukul kayu.
“Awath
hyung!!!” Teriaknya lagi-lagi.
“Ne.. hajima!! Hajima!! Hajima!!” Pinta Luhan
yang takut jika pukulan si cadel itu melesat ke arahnya. Luhan menutup kelopak
matanya, Seohyun mencengkeram erat tangan Luhan, dan Sehun ...
#PRUKKh
Luhan membuka kedua matanya dengan cepat.
“Apa yang terjadi? Aku masih hidup? Yeah...”
Seru Luhan dengan wajah bahagia. Pukulan itu mendarat mulus di muka datar zombie
yang hendak memakan Luhan itu. Seohyun membulatkan matanya sempurna. Mulutnya
terbuka menganga, ditambah dengan situasi yang makin mencekam. Ketiganya
mamatung sekejab manatap zombie yang
menggeliat-liat dilantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar