.................................................................

.................................................................

Minggu, 14 Juni 2015

Fan Fiction Blood Factory (Seohyun+Kyuhyun)



 
Blood Factory

Cast         : SNSD’s Seohyun, Xi Luhan, EXO’s Oh Se hoon,  Super Junior’s Choi Kyuhyun, BTS’s Jungkook, F(x)’s Krystal Jung, Infinite’s Myungsoo (L), Miss A’s Suzy
Genre      : fantasy, humor, action, Friendship, etc
Back song        : infinite-BTD, Luhan-Our Tomorrow, SNSD-Bad Girl, Winner-Confession, Suzy-You’re My Star
Disclaimer        : Cast milik tuhan+ortu masing2, FF ini milik saya “Jung Rae Ah”.

Masih ingat prolognya? Arasseo! Author lanjutin FFnya.

Story #PART 1
 “TET! TET!” seohyun menghitung bel dengan jemari lentiknya.
          “1, 2 kali!” ia menghela nafas. Hanya kata, “ya elah” yang diucapnya berkali-kali. Biasa saja karena budaya pulang pagi saat ini sangat dinantikan oleh banyak siswa. Semua pandangan tertuju pada L.
          “panggilan ketua L!”
          Kesempatan dibalik kesempitan. Saat tak ada guru, L seolah tak berdosa mengabaikan hal itu demi melamunkan wajahnya ke Seohyun yang duduk disamping bangkunya.
“L? Gwenchanayo?”
          Perkataan malaikat dari bibir Seohyun membuatnya tersenyum tanpa jelas. Gila. L benar2 sudah gila karenanya.
....................................................................................................................
Aku memperhatikan caramu berbicara
Selalu mengamati caramu tersenyum
Menatapi segala yang kau lakukan.
Lirikanmu, senyummu, semuanya
Dirimu MEMBIUSKU DALAM PESONAMU.
....................................................................................................................
“Myungsoo? Kau mendengarku?” Seohyun penasaran setengah kesal. Dan keadaan masih sama. Disaat semua siswa sibuk dengan buku yang ada dihadapannya, L sibuk dengan masalah perasaan. Seohyun mengobrak bangkunya.
“Jangan menatapku seperti itu! Kau ini,” Ujar Seohyun.
“Hah! A o a (salting) o a o....” pipi L merah seperti tomat matang.
“Sudah2 lemot. Aku saja!” Luhan mulai tak sabar.
Luhan bergegas sambil menyanyikan sebuah love song ...
 Sesangi eodu weojigo (Saat dunia menjadi gelap).... Joyonghi biga naerimyeon (Dan hujan turun diam-diam)..... Yeojeonhi geudaero (Semuanya masih sama)..... Oneuldo eogimeobshi nan
(Meski saat ini tidak ada keraguan).... Boseonajil mot-hane
(Aku tak bisa keluar dari hal itu)..... Neoui saenggak aneseo (Aku tidak bisa keluar dari pikiran tentangmu)”
          Sesampainya di aula sekolah, suasana sangat ramai.
Mwo? Aku terlambat! O, mo!” Luhan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Perlahan memasuki aula dengan tenang.
          “Luhan, kau sudah tiba! Baiklah, Joheun Achim!” Mr. Lee membuka sebuah pengumuman dengan wajah kepanikan.
          Joheun Achim!” jawab semua murid dengan semangat.
          “sebenarnya, saya tidak bisa berkata-kata lagi.” Keringat Mr. Lee bercucuran.
          “Sekolah kita sudah dikepung segerombolan zombie. Kota ini keadaannya sangat mengenaskan. Kalian selamatkan teman-teman kalian! Mianhae... saya tidak bisa melakukan apapun, ini memang konyol! Tapi mianhaeyo,”  Mr. Lee menghanyutkan mereka semua.
          ‘Ini sangat swuliet,’ Celoteh Luhan dalam hati.
          #BRAAKKK #BRUUKKK #GGGRRRRRHHHH.....!!!!!
          Gelegar tembok belakang aula yang hancur akibat serangan zombie-zombie itu.
          “aaaacckk....” Semua berteriak. Apalagi saat mr. Lee diculik oleh zombie entah dibawa kemana.
          Luhan berlari sekuat tenaga demi teman-temannya. Sedikit mengendap-endap karena keadaan. Namun, saat ia kembali ke kelas keadaan kacau.
          “KIAMATTT!!!” Teriakan Sehun memecah di gendang telinga Luhan.
          Saeng? Eoddiseo?” Luhan berusaha menyingkir dari kepanikan teman-temannya. Tanpa ia sadari, ia beralih pikiran ke Seohyun.
          “Seohyun?” ucap Luhan yang terus bingung. Luhan terus mencari-cari, mengendus-endus sekecil apapun ruang yang mungkin. Dan kini ia tiba dipojokkan, Seohyun lah yang ia lihat.
          Gwenchana?” Tanya Luhan sangat khawatir.
          Naneun gwenchanayo, jebal! Mengapa kau baru datang?” Seohyun memukul punggung Luhan karena ketakutan. Luhan menatap bingung ke mata Seohyun. Luhan berbisik dalam hati, ‘apa dia bisa semanja ini? Harusnya dia berterima kasih karena kedatanganku, tapi ini... ahh,’
          Tiba-tiba Sehun datang dari sampingnya dengan sebuah pemukul kayu.
          “Awath hyung!!!” Teriaknya lagi-lagi.
Ne..  hajima!! Hajima!! Hajima!!” Pinta Luhan yang takut jika pukulan si cadel itu melesat ke arahnya. Luhan menutup kelopak matanya, Seohyun mencengkeram erat tangan Luhan, dan Sehun ...
#PRUKKh
Luhan membuka kedua matanya dengan cepat.
“Apa yang terjadi? Aku masih hidup? Yeah...” Seru Luhan dengan wajah bahagia. Pukulan itu mendarat mulus di muka  datar zombie yang hendak memakan Luhan itu. Seohyun membulatkan matanya sempurna. Mulutnya terbuka menganga, ditambah dengan situasi yang makin mencekam. Ketiganya mamatung sekejab manatap zombie yang menggeliat-liat dilantai.

...Be Continue...

Tidak ada komentar:

Soshi One

Soshi One