Not
Alone
CHAPTER
2
Title : Not Alone
Author : Jung Rae Ah
Main
Cast : Yoona SNSD, Xi Luhan
Under
Cast : Kwon Yuri
Length : Multi Chapter
Rating : Teen
Genre : romance, family, sad, etc
Back
song : Taeyeon-Different, SNSD-Not
Alone, SNSD-Tinker Bell, Ailee-Ice Flower, Beast-Beautiful.
Disclaimer
: cast FF ini milik Tuhan dan ortu masing2, please sertakan llink or author if
you copas.
>>>>>>>>>Happy
Reading<<<<<<<<<
∞_∞
→
Yoona POV~
Drrtttt!!! Drrrttt!
Dering
ponsel itu menyambut pagiku. Kuraih pelan dengan mata yang masih sulit kubuka.
Sebuah pesan masuk ini benar-benar membuatku begitu penasaran.
“Nuguya?” Sebenarnya aku sangat malas,
tapi begitu ku buka, “Luhan Oppa!”
kejutku langsung bersemangat.
‘jangan
lupa bawakan propertinya. Gamsa hamnida!’
Sepucuk
pesan itu membuatku semakin bodoh. Mengapa aku harus bersemangat karenanya?
Dasar! Semakin aku lebih dekat semakin sakit diakhir. Kubanting menjauh dari
jangkauanku. “GAJA!” teriakku ricau
∞_∞
→Luhan POV~
Aku
masih menatap ponselku yang selalu terdiam dari tadi. Ini membuatku malas untuk
menyentuhnnya. Apa kau masih disana Yoona? Kau membuatku semakin gila.
“Mungkin
dia tidak sempat melihat ponselnya. Ouuh aku berangkat saja.”
Kugendong
tasku dibahu sebelah kanan, sebuah jas yang ku sampirkan, dan topi hijau tosca
dengan tulisan ‘I Need You’ yang membuat
penampilanku semakin konyol.
Ditengah
zebra Cross aku terhenti sejenak diantara orang-orang yang terburu waktu. Aku
menatap kosong sekelilingku, aku sangat iri melihat jalan mulus ini. Sangat
mudah, tak berliku, tak seperti ceritaku yang telalu dalam melekat dihatiku.
“Hyung! Palliya, lampu sudah kuning!”
seseorang menepuk kepalaku lalu ia berlalu begitu saja.
Aku
tersadar, “Luhan! Kau putar kemana saja otakmu?” aku melangkah lagi sambil
memukul kepalaku.
∞_∞
→Yoona POV~
In The Collage
Pagi
yang riuh. Aku berusaha tenang seperti embun-embun mungil diatas dedaunan. Aku
berfikir keras, ‘Mengapa appa menyuruhku untuk tak mendekati Luhan lagi?’
Hatiku tidak terima,
“Bagaimana
bisa aku melupakannya begitu saja? Aku bukan orang bodoh. Apa mungkin aku
dijodohkan? Hah! Aku tak mau. Bagaimanapun juga aku hanya akan bersama
pilihanku.” Aku menjerit dalam hati.
“YOONA!”
suara itu, Luhan, itu dia. Aku berpura tak mendengar dengan earphoneku yang
sebenarnya tak menyala. Aku melirik ke samping, ah! Aniya! Dia disini tersenyum
manis, eyes smilenya, aku tak kuat menahan ini semua.
Aku
menutup kedua mataku, mengambil nafas dalam, meditasi sebentar. Dengan sinis,
kutinggal Luhan yang tak bersalah apapun padaku.
“GIDARYEO!”
ia menghalangi jalanku.
“Kau
kenapa?” Tambahnya. Aku abaikan dia, tapi dia tetap menghalangiku. Aku
melangkah kekanan ia kekiri, dan sebaliknya. Aku berjalan kedepan ia mundur
kebelakang dan sebaliknya.
Aku
berbalik lalu ia marah padaku,
“Kau
tak mendengarku?” Karena merasa tak kuperhatikan, ia melepas earphoneku.
“Aisshh!”
Aku mengelak
“Aahkan
ini tidak menyala. Kau berpura-pura?”
“Andwe!” hatiku benar-benar meletus. Dia
tidak peka jika aku ingin agar dia bisa mengertiku untuk tenang.
“Yoona~ gidaryeo!” pintanya
Tanpa
jeda ku katakan, “Gidaryeo? Mwoeyo?
Hah! Neol jeongmal....” Tiba-tiba
bibirku kaku. Aku bergegas menuju ke kelas tanpanya.
∞_∞
→Luhan POV~
Aku
masih menatapnya begitu dalam. Tak seperti biasa, hari ini ia tampak keras
kepala. Apa karenaku? Aku melamun bertopang dagu yang setengah kuangkat.
“Luhan,
boleh ku pelajari makalah kita?”
Yuri
yang bertanya-tanya pun tak aku perhatikan.
“Luhan?
Gwenchana?” aku mengangguk dan menunjuk ke arah Yoona.
“Maksudmu?
Dia membawa makalah kita?” Aku meniup poniku yang mulai panjang. Dia pun mengerti maksudku.
∞_∞
........
Jiwaku bagai terbelah menjadi 2 bagian yang berbeda
180 derajat
Dapatkah kau tersenyum untukku? Hari ini saja. Satu
detik saja.
Tuk menghilangkan sakit ini.
Aku merasa kesepian, tapi aku melihatmu lagi.
Aku mencintaimu~ pantaskah aku mengucapkan sekarang
padamu.
........
∞_∞
Be Continue~
Thanks for Reading! Drop Your Comment
Please ... J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar